Tuhan Berkuasa Membuka dan Menutup Pintu  (Pesan Gembala, 25 Oktober 2020)

TUHAN BERKUASA MEMBUKA DAN MENUTUP PINTU

Wahyu 3:7-13 (7) “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.

Melalui ayat ini, Tuhan berbicara mengenai pintu yang dibuka dan ditutup. Apabila Tuhan membuka, tidak ada satu pun yang dapat menutupnya, dan sebaliknya. ‘Pintu’ di sini merupakan simbol kesempatan bagi sebuah tindakan atau langkah yang Tuhan berikan bagi jemaat Tuhan di Filadelfia, dalam hal ini adalah pemberitaan kabar keselamatan. Ketika di Filadelfia Tuhan membukakan pintu bagi jemaat di sana, mereka meresponinya dengan baik. Mereka memilih untuk taat kepada firman Tuhan. Meskipun jemaat ini kecil dan secara politik pada waktu itu tidak mempunyai pengaruh yang kuat, namun gereja ini mendapatkan pujian Tuhan.

Kota Filadelfia terletak berbatasan dengan tiga wilayah yaitu Misia, Lidia dan Frigia. Kota ini didirikan di lokasi yang sangat strategis pada zaman itu untuk keperluan penyebaran budaya dan bahasa Yunani kepada masyarakat di perbatasan kota itu. Gagasannya adalah agar dengan pengaruh dari kota Filadelfia maka suku-suku bangsa barbar di kawasan itu akan menjadi beradab setelah mereka menerapkan gaya hidup bangsa Yunani. Dan rencana itu memang berhasil.

Jadi sejak pendiriannya, penduduk kota Filadelfia ini memiliki kesempatan untuk membawa dampak bagi bangsa-bangsa di sekitarnya melalui sistem kepercayaan dan gaya hidup mereka. Keadaan ini digunakan oleh gereja yang ada di Filadelfia untuk menyebarkan Injil. Dalam surat kepada jemaat Filadelfia, Tuhan mengatakan bahwa Ia telah membukakan pintu kesempatan bagi gereja yang ada di kota Filadelfia itu.

Jemaat Filadelfia bukanlah jemaat yang besar, yang memiliki sumber daya yang tidak terbatas. Mereka memiliki kelemahan dalam banyak hal, tetapi tidak pada aspek kemampuan untuk melihat pintu yang terbuka, mereka bisa memanfaatkannya dengan sangat baik. Untuk menjadi alat yang efektif di tangan Tuhan mereka menyadari betapa terbatasnya kekuatan mereka, sehingga tetap bergantung kepada kekuatan Tuhan yang tidak terbatas. Mereka belajar untuk mau bergantung pada tuntunan Tuhan.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Banyak orang percaya bergerak tanpa memiliki pemahaman yang tepat akan waktu Tuhan. Ketika Tuhan sedang “membuka pintu” untuk sesuatu hal, banyak didapati orang-orang percaya yang dalam keadaan tidak siap atau enggan menggunakan kesempatan yang ada untuk turut bergerak. Padahal tidak selamanya pintu akan selalu terbuka. Tuhan memiliki kedaulatan untuk membuka dan menutup suatu “pintu” sebagaimana yang dikehendaki-Nya.

Sebaliknya, melalui pesan-Nya ini, Tuhan juga sedang mengajarkan kepada kita, bahwa apa yang seringkali dianggap sudah tertutup oleh orang percaya dimaknai sebagai akhir dari segalanya. Padahal Tuhan mampu untuk membukakan banyak “pintu-pintu” selanjutnya, asalkan kita kali ini memersiapkan diri sebaik mungkin tanda kita siap untuk bergerak mengikuti tuntunan dari Tuhan.

Beberapa hal yang perlu kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan ini agar bergerak mengikuti pintu yang Tuhan bukakan, di antaranya adalah:

(1). Bukan tentang kekuatan atau kemampuan diri sendiri, namun tentang ketaatan dan kesetiaan.

Wah. 3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan tidak menyangkal nama-Ku.

Dari tujuh jemaat yang mendapatkan surat dari Tuhan melalui rasul Yohanes, mulai dari jemaat Efesus sampai kepada jemaat Laodikia, hanya ada dua jemaat yang tidak mendapatkan celaan atau teguran dari Tuhan, yaitu Smirna dan Filadelfia. Kepada mereka Tuhan menghibur, menguatkan, memelihara, memuji dan mendorong agar sekalipun di tengah keterbatasan mereka, kesulitan, tantangan yang dialami tidak menjadi hambatan mereka untuk melakukan apa yang Tuhan kehendaki.

Apabila kita adalah gereja atau jemaat menerima surat dari Tuhan, sang Kepala Gereja, kira-kira surat seperti apakah yang akan kita terima? Apakah surat celaan seperti kepada lima jemaat lainnya? Ataukah surat pujian dan penghiburan seperti kepada Smirna dan Filadelfia? Apa kriteria yang digunakan Tuhan dalam memberikan penilaian kepada masing-masing jemaat tersebut? Ternyata bukan seberapa besar dan kaya, namun seberapa setia kepada firman-Nya. Ini yang menjadi indikator yang penting akan sehat atau tidaknya sebuah jemaat atau pribadi orang percaya. Karena hanya pribadi yang demikianlah yang mampu bergerak mengikuti arah dan tuntunan Tuhan.

(2). Bukan tentang meratapi keadaan, namun tentang kembali kepada rencana Tuhan.

Wah. 3:12a Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ;…

Dalam menjalani kehidupan ini adakalanya kita menemukan “pintu-pintu yang tertutup,” baik di pekerjaan, pelayanan, usaha atau di bidang apapun. Sepertinya tidak ada pengharapan dan jalan keluar. Namun jangan berputus asa, karena sebenarnya Tuhan tidak pernah menutup sebuah pintu tanpa membuka pintu yang lainnya. Di balik peristiwa kurang baik yang kita alami, percayalah ada rencana yang indah yang Tuhan mau perlihatkan kepada kita. Tuhan tidak pernah menutup kesempatan tanpa membuka kesempatan yang lain.

Saat kita mengalami situasi yang tidak baik, jangan duduk diam meratapi keadaan yang terjadi, namun mulai bangkit dan mengarahkan fokus pandangan mata kita kepada apa yang Tuhan mau kita lakukan selanjutnya. Mungkin sebelumnya kita telah masuk dan keluar menggunakan “pintu” yang salah. Jangan meratapi keadaan karena hal itu tidak dapat mengubah situasi yang ada. Kali ini Tuhan mau kita sungguh-sungguh menangkap apa yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan. Jangan bersikeras untuk selalu menggunakan cara lama yang sama karena enggan keluar dari “zona nyaman” kita.

Mari jemaat Tuhan, apabila kita memahami siapa Tuhan kita, Ia bukanlah pribadi yang suka “bermain” buka-tutup pintu sekehendak hati-Nya, sehingga kita sulit untuk melaluinya. Sebaliknya, Ia adalah Tuhan yang senantiasa membukakan pintu yang membawa kita kepada kemenangan asalkan kita mau terhubung senantiasa dengan-Nya.

Tuhan Yesus memberkati!

Tuhan Berkuasa Membuka dan Menutup Pintu (Pesan Gembala, 25 Oktober 2020)

| Warta Jemaat |
About The Author
-