Tetap Bergerak Maju! (Keep Moving Forward!) (Pesan Gembala, 09-06-2019)

TETAP BERGERAK MAJU! (KEEP MOVING FORWARD!)
1 Samuel 16:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku.”

Peristiwa ini merupakan lanjutan dari kisah Samuel di pasal-pasal sebelumnya. Samuel adalah seorang nabi yang dipakai Tuhan untuk memilih dan mengurapi Saul sebagai seorang raja pertama bagi bangsa Israel. Itulah perkenalan pertama antara Samuel dan Saul. Namun karena kesombongan dan berbagai ketidaktaatan Saul akan perintah-perintah Tuhan yang disampaikan melalui nabi Samuel semasa pemerintahannya, maka akhirnya dicopotlah dari tangan Saul kepemimpinannya atas Israel.

Setelah itu, Tuhan menyuruh Samuel untuk mengisi tabung tanduknya dengan minyak dan segera pergi untuk mengurapi seorang calon raja yang baru untuk menggantikan Saul. Tuhan memang belum menyatakan siapa nama orang yang harus Samuel urapi, namun perintah-Nya jelas bahwa salah satu dari anak-anak Isai. Namun reaksi Samuel sungguh berbeda, Samuel masih terlihat larut di dalam kesedihan akibat peristiwa ketidaktaatan Saul.
Persiapan pengurapan bagi seorang calon raja baru untuk menggantikan Saul hampir-hampir tertunda apabila Tuhan tidak memperingatkan Samuel untuk segera bergerak melaksanakan tugas yang berikutnya. Samuel lupa bahwa Tuhan sesungguhnya sudah memberikan tugas yang baru kepadanya. Era Saul sudah berakhir. Tidak ada gunanya lagi bersedih hati atas Saul. Samuel seharusnya menangkap tugas yang sudah menanti di depan yang Tuhan percayakan kepadanya.
Kita tidak dapat tinggal diam terpaku memikirkan atau bergumul dengan sesuatu yang Tuhan katakan bahwa itu semua sudah berakhir dan sudah ada sesuatu yang baru untuk dikerjakan. Karena ketika kita masih larut dengan sesuatu yang seharusnya kita tinggalkan, maka akan berakibat kita akan kehilangan banyak momen penting di depan sana. Kesempatan emas kadang hanya terjadi sekali saja pada masa yang Tuhan tetapkan.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Bahwa ini adalah saat yang tepat untuk bergerak mengikuti arahan Tuhan, daripada sibuk bergumul dengan sesuatu yang Tuhan tidak perintahkan. Banyak orang percaya yang masih melakukan apa yang dilakukan oleh Samuel, yaitu memikirkan sesuatu yang seharusnya sudah dilupakan dan bergerak menangkap apa yang Tuhan kehendaki. Peristiwa yang sudah berlalu memang tidak bisa dilupakan begitu saja, namun bukan artinya kita harus terus menghidupinya. Tubuh seolah-olah bergerak maju, namun hati seringkali masih melihat ke belakang.

Apa yang harus kita lakukan untuk dapat mengalami peluang emas yang Tuhan sedang siapkan bagi kita?
(1). Sadari ada masa yang sudah berlalu dan tangkap sesuatu yang baru di depan.
1 Sam. 15:35 Sampai hari matinya Samuel tidak melihat Saul lagi, …
Perjumpaan Samuel dengan Saul bukanlah sebuah perjumpaan biasa. Ada peristiwa-peristiwa yang mendahuluinya. Saat itu bangsa Israel berseru-seru memohon bangsanya untuk dipimpin oleh seorang raja. Lalu Tuhan mengatur pertemuan antara Saul dengan nabi Samuel melalui sebuah peristiwa yang indah. Bagi Samuel, tidak pernah terbayangkan perkenalannya dengan Saul yang ia pernah urapi untuk menjadi raja bagi Israel harus berakhir dengan cara yang menyedihkan. Segala nostalgia, kenangan masa lalu dan sekaligus penyesalannya atas Saul mungkin masih begitu membekas di hati Samuel. Sampai Samuel berkeputusan untuk tidak melihat Saul lagi.

Apabila kita masih tetap tinggal di kehidupan masa lalu saat ini, maka sulit untuk bisa memasuki wilayah yang bernama masa depan. Kehidupan masa lalu bisa berupa peristiwa-peristiwa yang sulit untuk dilupakan, kegagalan maupun keberhasilannya. Apa yang membuat bangsa Israel berjalan berputar-putar selama empat puluh tahun di padang gurun? Mereka menolak untuk melupakan Mesir yang secara fisik telah mereka tinggalkan di belakang. Mesir masih menjadi kenangan indah bagi mereka. Akibatnya mereka sulit untuk memandang sesuatu yang luar biasa yang Tuhan telah sediakan di depan mereka yang sebetulnya tidak terlalu jauh lagi. Kuncinya adalah berani memutuskan apa yang ada di belakang, dan mengarahkan pandangan dengan janji Tuhan yang ada di depan kita.

(2). Sadari bahwa mengiring Tuhan adalah tentang bergerak maju dalam rencana-Nya.
1 Sam. 16:1b … Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku.”
Tanpa membiarkan Samuel berlama-lama dengan kesedihannya, Tuhan langsung menyuruh Samuel untuk pergi kepada Isai untuk mengurapi salah seorang anaknya untuk kelak menjadi raja menggantikan Saul. Apakah artinya Tuhan tidak peduli dengan perasaan sedih yang dirasakan oleh Samuel? Ingat kekristenan adalah bukan tentang hanyut di dalam berbagai perasaan, tetapi tentang terus bergerak mengikuti rencana Tuhan. Pengiringan kita kepada Tuhan adalah bukan tentang kita memutuskan apa yang kita mau lakukan, namun tentang apa yang Tuhan mau kita lakukan.
Ingatkah kita tentang nabi Elia yang sempat tertekan jiwanya sehingga ingin mati ketika mendengar ancaman dari Izebel yang hendak membunuhnya? Elia merasa bahwa hanya dialah seorang diri yang giat bekerja bagi Tuhan. Tanpa berlama-lama, Tuhan memberikan makanan dan sedikit waktu untuk Elia beristirahat, naik ke gunung Tuhan, lalu kembali menugaskan Elia untuk melakukan tugas besar, yaitu mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram, Yehu menjadi raja atas Israel dan mengurapi Elisa menjadi nabi. Bayangkan, seandainya Elia dibiarkan larut dengan perasaan cemasnya, ia akan kehilangan peristiwa besar yang sudah menanti di depannya.
Mari jemaat Tuhan, bukannya Tuhan tidak peduli dengan apa yang kita rasakan, namun seringkali kita larut di dalam pelbagai hal yang dapat membuat semangat kita untuk melakukan sesuatu bagi Kerajaan Sorga menjadi surut. Sedangkan Tuhan tahu, bahwa kesehatan rohani seorang percaya akan menjadi kuat ketika terus bergerak maju melakukan apa yang dikehendaki Tuhan, bukan asal beraktifitas. Selamat bergerak maju bersama Tuhan!

Tuhan Yesus memberkati!

Tetap Bergerak Maju! (Keep Moving Forward!) (Pesan Gembala, 09-06-2019)

| Warta Jemaat |
About The Author
-