Siapakah yang Kamu Cari? (Pesan Gembala, 16 Feb 2020)

SIAPAKAH YANG KAMU CARI?

Yohanes 18:4-8 (7) Maka Ia bertanya pula: “Siapakah yang kamu cari?” Kata mereka: “Yesus dari Nazaret.”

Pernahkah anda berjalan berkeliling menyusuri lorong demi lorong sebuah tempat perbelanjaan mencari sesuatu yang anda sendiri tidak begitu yakin dengan apa yang sedang anda cari? Apabila kita tidak terlalu yakin dengan apa yang sedang kita cari, maka pilihannya ada dua: kita mungkin tidak akan membeli apa-apa untuk dibawa pulang atau kita mungkin akan membeli sesuatu yang salah yang tidak terlalu diperlukan. Di sisi lain, apabila kita memiliki visi yang jelas tentang apa yang sedang kita cari, kita akan memiliki peluang yang jauh lebih besar untuk menemukannya.

Siapa yang sedang kita cari hari ini? Apa yang kita cari dalam hidup ini? Banyak orang mencari kehormatan dan kemuliaan. Beberapa mencari posisi yang bagus. Beberapa mencari kesenangan. Beberapa mencari pembebas duniawi. Beberapa mencari pangkat dan gelar. Beberapa mencari teman atau pendamping, dan sebagainya. Ketika pertanyaan ini datang kepada kita, siapa sesungguhnya yang sedang kita cari dan mengapa?

Selesai Yesus berdoa, keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Kemudian datanglah Yudas yang mengkhianati Yesus, yang memang tahu juga tempat itu, bersama dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan senjata. Dan Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada orang banyak tersebut: “Siapakah yang kamu cari?”

Orang banyak itu kemudian menjawab bahwa mereka mencari Yesus dari Nazaret. Mereka sama sekali tidak mau mengakui Yesus dalam predikat apapun yang dimiliki Yesus. Mereka hanya menyebutnya sebagai seorang pribadi dari Nazaret. Dalam arti kata lain, mereka hanya mengakui Yesus sebagai orang biasa, seorang anak tukang kayu, bukan Anak Raja atau Penyelamat dunia sebagaimana diakui sebagian orang-orang yang telah berjumpa dengan Yesus. Mereka mencari Yesus hanya untuk mengikat Yesus dan membawanya untuk diadili.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Tuhan bertanya kepada kita, siapa yang sesungguhnya yang sedang kita cari? Apabila kita menjawab Yesus, maka pertanyaan selanjutnya adalah Yesus yang seperti apakah yang sedang kita cari? Karena ternyata para prajurit dan penjaga Bait Allah beserta orang-orang Farisi pun adalah orang-orang yang juga mencari Yesus. Apakah mereka menemukan pribadi yang mereka cari? Ya, hanya masalahnya tidak terjadi apa-apa dalam diri mereka. Bagaimana dengan kita? Apakah kita sungguh-sungguh mendapatkan apa yang kita cari seperti pribadi Yesus yang seharusnya?

Beberapa hal yang perlu kita perhatikan berkaitan dengan pesan Tuhan ini, di antaranya adalah:
(1). Perhatikan baik-baik niat dan motivasi hati kita

Yoh. 18:6 Ketika Ia berkata kepada mereka: “Akulah Dia,” mundurlah mereka dan jatuh ke tanah.

Dapat dibayangkan bahwa malam yang gelap di dalam sebuah taman, yang hanya diterangi oleh lentera, menjadi malam yang menegangkan bagi semua pihak, termasuk Yesus yang mengetahui apa yang akan terjadi pada diri-Nya. Yudas pun tak kalah tegangnya, sehingga ia bersama orang-orang Farisi perlu membawa pasukan dengan senjata lengkap. Ketika Yesus memperkenalkan diri bahwa Dialah yang mereka cari, maka mundur dan rebahlah mereka semua jatuh ke tanah. Namun peristiwa itu tidak membuat mereka membatalkan niat jahat mereka untuk menangkap Yesus sampai diadili, disiksa dan disalibkan.

Disini kita dapat melihat bahwa hal luar biasa yang Yesus perlihatkan di hadapan mereka tidak membuat mereka menjadi kagum dan mengakui keberadaan Yesus sebagai pribadi yang luar biasa. Ketika Yesus bertanya sekali lagi siapa yang mereka cari, mereka tetap menjawab bahwa Yesus dari Nazaretlah yang mereka cari, sambil kemudian membawa dan membelenggu Yesus. Niat hati dan motivasi yang salah tidak menjadikan mereka mengalami apa-apa akan Yesus.

(2). Perhatikan baik-baik pribadi yang sedang kita cari.

Yoh. 20:15 Kata Yesus kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: “Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, dimana tuan meletakkan Dua, supaya aku dapat mengambil-Nya.”

Berbeda dengan peristiwa orang-orang yang datang untuk mencari dan menangkap Yesus di taman malam itu. Kali ini di hari kebangkitan-Nya, ada sejumlah orang-orang yang datang ke kubur Yesus. Maria adalah satu di antaranya. Ia didapati sedang menangis di dekat kubur Yesus. Apa yang sebenarnya ia cari? Ia datang untuk melihat mayat Yesus namun tidak ditemuinya. Alangkah terkejutnya Maria ketika kemudian ia mendengar namanya dipanggil oleh seseorang yang suara-Nya sangat ia kenali. Itulah sebabnya, ia berbalik dan langsung memanggil Yesus Rabboni yang berarti Guru.

Namun peristiwa singkat pertemuan antara Maria dengan Yesus yang ternyata benar telah bangkit ini menjadi sebuah peristiwa yang baru buat Maria. Kalau selama ini ia hanya mengenal Yesus sebagai Guru, yang akhirnya mati di salib, namun kali ini ia berjumpa dengan pribadi Tuhan yang nyata bangkit pada hari ketiga sesuai dengan perkataan-Nya. Oleh sebab itu, ia segera bangkit dan pergi kepada para murid untuk mengabarkan bahwa ia telah bertemu Tuhan.

Mari jemaat Tuhan, meskipun kita berkata datang untuk mencari Yesus, namun seringkali kita mencari pribadi Yesus sesuai dengan persepsi kita sendiri. Itulah sebabnya, seringkali masih banyak orang percaya yang belum mengalami apa-apa dengan Yesus. Kali ini, datang dan carilah Yesus dengan polos dan tulus, sambil berharap bahwa Ia akan menjamah kita dengan cara-Nya bukan dengan cara kita.

Tuhan Yesus memberkati!

Siapakah yang Kamu Cari? (Pesan Gembala, 16 Feb 2020)

| Warta Jemaat |
About The Author
-