Sadari Apa yang Sering Tidak Disadari (Pesan Gembala, 31 Januari 2021)

SADARI APA YANG SERING TIDAK DISADARI

Kejadian 28:10-22 (16) Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: “Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya (AMP.: …and I did not realize it).”

Dalam pengembaraannya menuju ke Haran (Padan-Aram), hati Yakub masih diliputi dengan kepenatan, ketakutan, dan kegelisahan karena ia mengetahui bahwa ia hendak dibunuh oleh Esau, kakaknya. Ketika tiba di suatu tempat, Yakub pun tertidur dengan hanya beralaskan batu di alam terbuka karena kelelahan. Malam itu, Tuhan datang kepada Yakub melalui mimpi untuk menolong, menguatkan, menuntun, dan menyatakan rencana-Nya kepada Yakub.

Tuhan memang bisa memakai sarana mimpi untuk memuat pesan-pesan khusus bagi umat-Nya. Firman Tuhan mengatakan, “Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu” (Kejadian 28:12). Yakub tidak saja menyaksikan kemuliaan Tuhan yang dahsyat, tetapi juga janji Tuhan yang dinyatakan bahwa ia kelak akan menjadi bangsa yang besar.

Meskipun janji tersebut pernah didengar dari Ishak, ayahnya, dan Abraham, kakeknya, tetapi kali ini Tuhan sendiri menyatakan secara pribadi kepadanya. Yakub lalu menjadikan batu alas tidurnya itu sebagai tugu peringatan atas mimpinya. Tempat itu dinamainya Betel. Di situ juga terjadi peristiwa dimana Yakub bernazar kepada Tuhan: Jika Tuhan menyertai sepanjang hidupnya, memberikan kecukupan sandang dan pangan, serta dapat kembali dengan selamat ke rumah ayahnya, maka ia akan mendirikan rumah bagi Tuhan, suatu tempat untuk beribadah kepada Tuhan yang mahabesar dan mahakuasa.

Betel menjadi pengikat perjanjian antara Tuhan dan Yakub. Melalui tempat itu pula Yakub pergi dengan janji penyertaan Tuhan dan tujuan yang jelas, yakni kembali ke tempat di mana ia berbaring tanpa memiliki apa pun dan mempersembahkan kepada Tuhan sepersepuluh dari segala sesuatu yang diterimanya. Dari sebuah peristiwa pelarian akhirnya menjadi peristiwa yang mencerahkan dan menguatkan dari Tuhan untuk meluruskan jalan Yakub.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Seringkali di tengah pergumulan yang sedang kita hadapi, kita merasa sendirian dan jauh dari pertolongan Tuhan. Segala fokus pandangan lebih tertuju kepada permasalahan yang terjadi. Dan tanpa disadari kita mulai berjalan dengan kekuatan sendiri. Bahkan janji, rencana dan tujuan Tuhan dianggap hanya sebagai iming-iming yang tidak pernah terjadi. Yakub pernah berada di dalam kondisi yang seperti itu. Perjalanannya ke Padan-Aram awalnya dianggap hanya sebagai perjalanan pelarian menghindari amarah Esau. Fokus pandangannya hanya tertuju pada persoalan yang ia hadapi, Ia tidak menyadari bahwa Tuhan memiliki rencana luar biasa atas dirinya.

Beberapa hal yang perlu kita perhatikan berkaitan dengan pesan Tuhan ini, di antaranya adalah:

(1). Sadari akan kemaha-hadiran Tuhan di setiap kondisi

Kej. 28:16 Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: “Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya (AMP.: …dan aku tidak menyadarinya).”

Apapun situasi dan kondisi kita saat ini, janganlah bertindak sendiri dan seakan-akan “lari” dari hadapan Tuhan. Sebaliknya, ambil tindakan merendahkan diri kepada Tuhan, karena Tuhan selalu memiliki jalan keluar bagi kita. Perkataan yang diucapkan Yakub: “Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini” menyatakan bahwa kemanapun umat-Nya pergi dan apapun keadaan yang dihadapi percayalah akan kemaha-hadiran Tuhan dan mata-Nya yang senantiasa tertuju kepada setiap anak-anak-Nya. Namun sayangnya, keberadaan-Nya kerap tidak disadari.

Tuhan tahu apa yang akan terjadi besok dan hari-hari ke depan kita. Bukankah Ia berkata bahwa Dialah Allah, dan tidak ada yang seperti Dia, yang memberitahukan pada mulanya hal yang kemudian (Yes. 46:9-10). Dia tahu apa yang akan terjadi di dunia. Yang lebih penting, Dia tahu apa yang akan terjadi dalam hidup kita dan Dia selalu siap dan ada untuk kita. Apabila kita memilih Tuhan untuk masuk dalam kehidupan kita, percayalah pertolongan-Nya yang selalu ada dalam masa-masa sulit. Namun, maukah kita berusaha sungguh-sungguh untuk mencari-Nya. “Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati” (Yer. 29:13).

(2). Sadari akan janji dan rencana-Nya atas hidup kita

Kej. 28:13 Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: “Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.

Di malam ketika Yakub membaringkan diri dan menggunakan batu sebagai alas kepala, ia bermimpi. Dalam mimpi, Tuhan memerlihatkan sebuah pemandangan yang luar biasa tentang adanya tangga di bumi yang ujungnya sampai ke langit. Lalu kemudian Tuhan mengingatkan kembali akan janji Tuhan yang pernah Ia sampaikan kepada Abraham, nenek moyangnya, dan Ishak, ayahnya. Janji tentang tanah yang akan diwariskan kepada keturunannya, janji tentang betapa banyak keturunan yang akan dilahirkannya kelak dan berbagai janji-janji lain yang tidak kalah dahsyatnya.

Janji-janji yang didengar langsung dari Tuhan inilah yang akhirnya menyadarkan Yakub bahwa betapa banyak hal-hal luar biasa yang Tuhan akan lakukan terhadap dirinya dan keturunannya kelak. Yakub yang tadinya sedang dalam keadaan galau dan ketakutan karena ancaman bahwa ia akan dibunuh oleh Esau akhirnya menjadi tersadarkan bahwa melalui perkataan yang ia dapatkan dari Tuhan tersebut membuat ia yakin bahwa hidupnya tidak akan berakhir dengan kematian tragis di tangan Esau. Selanjutnya, sejak malam itu, fokus dan jalan hidup Yakub menjadi berubah, karena adanya janji Tuhan yang tidak ia sadari sebelumnya.

Mari jemaat Tuhan, menjalani kehidupan tanpa menyadari kehadiran Tuhan yang menyertai kita dan tanpa menyadari adanya janji-janji Tuhan yang luar biasa akan membuat hidup yang kita jalani menjadi hidup yang menjemukan, penuh kekuatiran dan tanpa arah. Oleh karena itu, sadari bahwa Tuhan dan janji-janji-Nya selalu ada bagi kita.

Tuhan Yesus memberkati!

Sadari Apa yang Sering Tidak Disadari (Pesan Gembala, 31 Januari 2021)

| Warta Jemaat |
About The Author
-