Persiapkan Dirimu untuk Kegerakan Tuhan (Pesan Gembala, 27 September 2020)

PERSIAPKAN DIRIMU UNTUK KEGERAKAN TUHAN

2 Timotius 2:20-21 (20) Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.

Kata “memersiapkan” bukanlah merupakan kata yang asing di Alkitab. Tujuh ratus tahun sebelum kelahiran Yesus Kristus, nabi Yesaya sudah menubuatkan tentang pelayanan Yohanes Pembaptis sebagai seorang utusan yang menyerukan agar orang-orang memersiapkan diri bagi kedatangan Sang Mesias, Raja yang datang untuk membebaskan umat-Nya. Sebelum kedatangan Sang Raja kali yang kedua, di akhir zaman, Tuhan telah membangkitkan gereja-Nya terlebih dahulu, dipersiapkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan baik.

Dari sini kita dapat melihat bahwa Tuhan kita bukanlah Pribadi yang bergerak tanpa persiapan, Ia selalu merencanakan dan
memersiapkan terlebih dahulu sebelum Ia melaksanakan segala sesuatunya. Seperti Yosua dipersiapkan jauh sebelumnya untuk menjadi pengganti Musa suatu hari kelak ketika tugasnya sebagai pemimpin bangsa Israel berakhir, demikian halnya Timotius dipersiapkan untuk meneruskan pelayanan yang rasul Paulus telah rintis.

Surat 2 Timotius ini nampaknya ditulis rasul Paulus ditujukan kepada Timotius bukan semata-mata agar ia memersiapkan diri menjadi pribadi yang lebih baik dan cakap menghadapi pengajaran-pengajaran sesat yang beredar pada masa itu, namun surat tersebut juga ditujukan kepada kita. Dalam 2 Timotius 3:17 menegaskan bahwa surat pastoral ini berubah menjadi surat general dimana Tuhan bukan hanya membentuk dan memersiapkan seorang Timotius saja, melainkan juga memersiapkan setiap kita orang percaya.

Sebagai manusia kepunyaan Allah, kita diproses Tuhan, dibentuk oleh Tuhan, dipersiapkan oleh Tuhan supaya kita hidup di dalam dunia ini untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik. Jadi surat ini tidak lagi bicara untuk satu pribadi, tetapi bicara kepada setiap pribadi orang percaya.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Setiap peringatan-peringatan yang Tuhan berikan kepada kita selama ini adalah cara Tuhan mengarahkan segenap langkah kaki, pandangan mata dan kehidupan kita agar tetap berada di dalam track rencana dan tujuan Tuhan. Sekiranya ada fokus pandangan umat Tuhan yang mulai menyimpang kepada hal lain, maka peringatan-peringatan Tuhan ini bertujuan untuk mengembalikannya kepada jalur semula.

Kondisi yang hari-hari ini dialami oleh semua umat manusia di dunia, hendaklah ditangkap orang percaya bukan sebagai suatu bencana yang menakutkan, namun lebih kepada kesempatan untuk berdiam diri di hadirat-Nya menghimpun kekuatan serta menangkap rencana Tuhan di balik semuanya. Bagaikan “musim dingin” dimana segala sesuatu terasa beku dan tidak produktif. Tuhan seolah-olah tampak diam. Masa depan seperti tidak ada pengharapan yang pasti. Tetapi tahukah kita, bahwa musim dingin bagi pepohonan adalah justru musim persiapan dimana akar-akar dan getah pohon merespons perubahan tanah dan suhu untuk memersiapkan pertumbuhan yang akan datang di musim semi.

Beberapa hal yang perlu kita perhatikan berkaitan dengan pesan Tuhan ini agar siap untuk kegerakan Tuhan, di antaranya adalah:

(1). Tuhan membutuhkan pribadi-pribadi yang sudah teruji

2 Tim. 2:20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.

Tuhan memiliki rencana besar bagi setiap orang percaya, karena itu setiap orang perlu diproses, dibentuk dan dipersiapkan Tuhan terlebih dahulu supaya benar-benar layak untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik, yang telah dipersiapkan-Nya. Namun tidak sedikit orang percaya yang berkata, bahwa tidak mungkin ia dapat menjadi alat Tuhan untuk tujuan yang mulia, karena merasa dirinya hanyalah orang biasa dan tidak memiliki kemampuan apa-apa.

Ayat di atas menyatakan bahwa di dalam rumah yang besar terdapat dua jenis orang percaya, yaitu perabot dari emas dan perak untuk maksud yang mulia, dan perabot dari kayu dan tanah untuk maksud yang kurang mulia. Nilai keduanya tidak ditentukan dari latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial, warna kulit atau apapun, melainkan lebih ditentukan oleh kualitas pengujian yang dilalui perabot tersebut pada masa pembuatan dan pembentukan, sehingga keluarlah perabot yang sudah melalui proses pembuatan yang teruji. Mana yang kita pilih? Sayangnya, tidak sedikit orang percaya yang tidak siap untuk menjalani proses pengujian di dalam berbagai keadaan yang dihadapi. Mereka lebih memilih berontak
untuk tidak mau melalui fase ini, dan memilih melewati jalur “pintas” yang lebih mudah.

(2). Tuhan membutuhkan pribadi-pribadi yang tahu memilih apa yang tepat dalam memersiapkan dirinya

2 Tim. 2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.

Untuk dapat menjadi perabot yang mulia (vessel of honor) yang dipakai untuk maksud yang mulia, seseorang harus siap dengan berbagai pilihan yang ia harus putuskan. Ia harus siap untuk menyucikan dirinya. Kata menyucikan (Ibr. Qadash) memiliki arti dipisahkan dari yang lain untuk digunakan. Konteks menyucikan dalam kekristenan berbeda dengan agama lain pada umumnya. Kematian Yesus di kayu salib telah membuat kita sebagai orang percaya sadar bahwa kita tidak akan menyia-nyiakan hidup dengan berbuat dosa lagi, sadar akan tujuan Tuhan dalam hidup ini, sehingga memilih untuk melakukan apa yang layak dan bernilai kekal (honor and noble: berharga dan agung).

Tentunya tidak mudah menjalani hidup yang penuh dengan berbagai tawaran pilihan, dimana kita harus pandai-pandai memilih apa yang tepat. Rasul Paulus dalam suratnya ini menggunakan beberapa metafora untuk memermudah pembaca dalam memahaminya,
dimana salah satunya adalah tentang olahragawan, dimana disitu dikatakan seorang olahragawan hanya dapat memeroleh mahkota sebagai juara apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga (ayat 5). Ini berbicara mengenai pilihan-pilihan yang harus diambil. Apakah ia mau tekun berlatih beberapa lama sebelumnya untuk memersiapkan diri, mengkonsumsi apa yang sehat, mengikuti aturan, dan lain-lain?

Mari jemaat Tuhan, kualitas hidup kita akan terlihat melalui pilihan-pilihan yang kita buat hari lepas hari. Apabila kita menyadari bahwa ada suatu kegerakan besar yang Tuhan mau lakukan di antara orang-orang percaya, baiklah kita mulai memersiapkannya dengan baik sejak dari sekarang.

Tuhan Yesus memberkati!

Persiapkan Dirimu untuk Kegerakan Tuhan (Pesan Gembala, 27 September 2020)

| Warta Jemaat |
About The Author
-