Pemisahan Akan Menentukan Tujuan (Pesan Gembala, 31-03-2019)

PEMISAHAN AKAN MENENTUKAN TUJUAN

2 Korintus 6:17-18 (17) Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu.

Sebagai seorang bapa rohani, rasul Paulus berharap agar anak-anaknya, yaitu jemaat Korintus, dapat membuka hati mereka kepada kebenaran. Mengingat tindakan mereka yang tercela. Sebagai orang percaya rasul Paulus berharap besar kepada jemaat Korintus, agar mereka memiliki gaya hidup yang berkualitas, mampu menjadi pembeda antara orang percaya dan bukan orang percaya. Dan bukan malah larut, tercampur dalam gaya hidup orang-orang yang belum mengenal Tuhan.

Korintus pada masa itu memang kota yang sangat besar dengan penduduknya yang majemuk, terdiri dari pelbagai bangsa dan kebudayaan. Termasuk majemuk dalam keberagamaan, majemuk dalam kebertuhanan. Sehingga tidak ada lagi persoalan apakah itu baru dipersembahkan dari kuil atau bukan. Atau apakah itu dikehendaki Tuhan atau bukan. Dalam kondisi seperti inilah orang percaya di Korintus hidup. Maka bukan suatu hal yang mustahil mereka pun akhirnya hidup menurut gaya hidup orang di lingkungannya.

Dalam posisi yang demikian, maka rasul Paulus menasihatkan agar orang-orang di Korintus memisahkan diri; keluar dari gaya hidup yang demikian. Memisahkan diri berarti bukan saja secara moral dan rohani menjauhkan diri dari dosa, dari segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran Firman Tuhan. Namun juga berarti mendekatkan diri kepada Tuhan dalam suatu persekutuan yang akrab dan intim melalui penyerahan diri, penyembahan, dan pelayanan, dan bukan sebaliknya justru makin mendekat kepada gaya hidup yang toleran terhadap dosa.

Ajaran tentang pemisahan merupakan salah satu ajaran yang sangat ditekankan dalam Alkitab. Bahkan dikatakan, salah satu doktrin yang paling tegas di dalam kekristenan adalah doktrin tentang pemisahan. Artinya, orang-orang yang telah dipilih dan diselamatkan oleh kasih anugerah-Nya Tuhan adalah orang-orang yang dipanggil keluar dari kegelapan untuk selanjutnya masuk dan hidup dalam terang Kristus. Menjadi pribadi yang tidak menjadi serupa lagi dengan dunia. Bukan semata-mata untuk menjalani hidup yang eksklusif, namun untuk menjadi pribadi yang siap untuk menerangi dunia yang gelap.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Seperti beberapa pesan Tuhan di beberapa minggu terakhir, minggu ini pun Tuhan masih berbicara tentang hal yang sama. Yaitu tentang tujuan hidup orang percaya dan bagaimana orang percaya menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Pemisahan yang Tuhan mau kita lakukan adalah bukan semata-mata untuk menjadikan kita sebagai umat yang eksklusif, namun sebetulnya untuk membawa kita umat-Nya ke tujuan yang Tuhan inginkan.

Apa tujuan Tuhan menghendaki kita umat-Nya untuk memisahkan diri dari dunia dan hal-hal yang tidak berkenan? Beberapa di antaranya adalah:

(1). Pemisahan membawa kita kepada tujuan-Nya Tuhan

2 Korintus 6:17 … dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu.

Hidup memisahkan diri dari perkara-perkara yang tidak berkenan memang tidak pernah mudah. Zaman dahulu saja masalah ini sudah menjadi hal sulit dilakukan oleh orang percaya, terlebih hari-hari ini dimana ada begitu banyak hal, termasuk media, yang menawarkan segala sesuatu yang bisa merusak kekudusan dengan begitu mudahnya. Jika dahulu orang harus mengeluarkan biaya besar untuk memperolehnya, hari ini semuanya tersedia dengan sangat murah atau bahkan gratis. Menjaga kekudusan semakin lama semakin dianggap kuno oleh manusia. Orang tidak lagi kagum akan orang-orang yang hidup mempertahankan kekudusan, tetapi malah menertawakan dan menganggap mereka bodoh atau kurang gaul.

Namun banyak orang yang tidak menyadari, bahwa Tuhan memilih kita umat-Nya bukan tanpa tujuan. Tuhan punya rencana yang luar biasa bagi umat pilihan-Nya sekaligus tujuan akhir yang dahsyat, yaitu untuk menjadi serupa dengan Dia. Tanpa hidup memisahkan diri dari dunia dan dari hal-hal yang tidak berkenan semua itu menjadi sesuatu yang sulit untuk dialami. Apabila kita perhatikan peristiwa-peristiwa di Alkitab ketika Tuhan akan melakukan sesuatu yang luar biasa dan membawa umat-Nya kepada suatu tujuan, selalu Tuhan memerintahkan agar umat-Nya menguduskan diri (memisahkan diri) dari perkara-perkara yang tidak berkenan. Tuhan tahu bahwa pemisahan akan menentukan tujuan seseorang.

(2). Pemisahan memudahkan kita melaksanakan tugas dari Tuhan.

2 Korintus 6:14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?

Ayat ini biasanya digunakan untuk menasihati pasangan-pasangan agar tidak berada di dalam satu kesatuan iman kepercayaan yang berbeda. Itu betul! Namun ayat ini ternyata berbicara lebih luas lagi. Maksud dari prinsip-prinsip yang dikemukakan Rasul Paulus di hadapan jemaat Korintus ini, didasarkan telah begitu hebatnya pengaruh keduniawian/ ketidaksetiaan kepada iman yang meracuni kehidupan jemaat tersebut. Kondisi iman yang terkontaminasi sulit untuk seseorang melaksanakan apapun tugas yang Tuhan perintahkan untuk dilaksanakan. Sedangkan, bukankah kita dipilih untuk melakukan sesuatu bagi Kerajaan Sorga?

Kata “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya” di dalam pengertian aslinya adalah: “Jangan menjadi seperti di bawah kuk yang sama yang menarik ke jalan yang lain.” Ini berbicara tentang dua pribadi yang berbeda prinsip iman atau memiliki kondisi iman yang masing-masing telah terkontaminasi disuruh untuk melakukan suatu tugas yang mulia dari Kerajaan Sorga. Jelas ini merupakan sesuatu hal yang sulit untuk dilaksanakan. Kecuali ketika ia mengambil keputusan untuk memisahkan dirinya atau sama-sama memilih partner yang sama-sama selaras dengan maksud Kerajaan Sorga.

Mari jemaat Tuhan, kembali kita tangkap pesan Tuhan ini. Apapun tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan kepada kita, hal itu hanya dapat dilaksanakan dengan baik ketika kita memisahkan diri kita dari pengaruh dunia. Karena keinginan dunia itu berbeda dengan keinginan Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati!

Pemisahan Akan Menentukan Tujuan (Pesan Gembala, 31-03-2019)

| Warta Jemaat |
About The Author
-