Jangan Teralihkan, Tetap Kerjakan yang Terpenting! (Pesan Gembala, 17-03-2019)

JANGAN TERALIHKAN, TETAP KERJAKAN YANG TERPENTING!

Nehemia 6: 1-12 (3) Lalu aku mengirim utusan kepada mereka dengan balasan: “Aku tengah melakukan suatu pekerjaan yang besar. Aku tidak bisa datang! Untuk apa pekerjaan ini terhenti oleh sebab aku meninggalkannya dan pergi kepada kamu!”

Proses pembangunan tembok Yerusalem yang dikerjakan oleh Nehemia dan segenap bangsa Israel akhirnya dapat berdiri. Hanya tinggal pintu-pintu gerbangnya saja yang belum dipasang. Musuh-musuh yang semula menghina tembok ini sekarang mulai menjadi gentar karena ternyata tembok itu dapat berdiri kembali.

Namun yang namanya Sanbalat, musuh yang membenci Nehemia, tetap saja membenci keberhasilan Nehemia. Maka ia mengatur cara untuk membunuh Nehemia karena Nehemia telah menjadi kunci kesuksesan orang-orang Yahudi sejak kedatangannya menjadi gubernur Yehuda. Dengan segala cara ia berusaha untuk menyetop pekerjaan besar yang sedang diselesaikan oleh Nehemia.

Entahkah mereka mau menjebak Nehemia dengan cara mengundang Nehemia untuk menghadiri pertemuan dengan mereka, yang mana melalui pertemuan itu Nehemia hendak dibunuh atau pun mengundang Nehemia dalam beberapa kesempatan yang lain dengan tujuan yang sama. Yang pasti, berkali-kali mereka berusaha mengajak Nehemia bertemu, tetapi berkali-kali pula Nehemia selalu menolak karena ia sedang memfokuskan dirinya dalam penyelesaian pembangunan tembok Yerusalem.

Kegagalan untuk mengundang Nehemia tidak membuat musuh kehabisan akal. Mereka bahkan memfitnah dengan menyatakan bahwa pembangunan tembok Yerusalem oleh Nehemia sebenarnya akan dipandang sebagai usaha pemberontakan oleh bangsa Persia. Namun lagi-lagi Nehemia tetap mempertahankan diri dari segala godaan untuk tidak tunduk dan takut kepada pengancam-pengancamnya, karena ia tahu bahwa semua itu dilancarkan musuh adalah untuk mengalihkan fokus pandangannya.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Tuhan menyatakan bahwa kepada setiap kita telah dipercayakan sebuah pekerjaan yang penting dan besar, namun apabila kita tidak berhati-hati, musuh sedang berusaha menggunakan berbagai cara untuk mengalihkannya. Cara musuh mengalihkannya adalah dengan menggunakan berbagai strategi bahkan cara “halus” yang seringkali tidak disadari oleh banyak orang percaya. Namun Tuhan ingin kita belajar menghadapinya melalui kisah Nehemia di atas.

Beberapa hal yang harus diperhatikan agar fokus tugas yang dipercayakan kepada kita tidak mudah dialihkan, di antaranya adalah:
(1). Memahami seberapa besar tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan kepada kita.

Neh. 6:3 …”Aku tengah melakukan suatu pekerjaan yang besar. Aku tidak bisa datang! Untuk apa pekerjaan ini terhenti oleh sebab aku meninggalkannya dan pergi kepada kamu!”

Minimal telah empat kali Sanbalat, gubernur Samaria,
mengajak Nehemia bertemu tetapi Nehemia selalu menolak karena dia sedang berkonsentrasi dalam pembangunan tembok. Nehemia bukan saja menyadari bahwa ajakan pertemuan yang dilakukan Sanbalat terkandung niat jahat di dalamnya, namun alasan utama ia menolaknya adalah karena ia menyadari betapa besar pekerjaan yang sedang Tuhan percayakan kepadanya.

Untuk seseorang bisa dialihkan fokus perhatiannya dari pekerjaan besar yang sedang ia lakukan biasanya musuh juga akan menggunakan pengalihan perhatian yang tidak kalah besarnya. Untuk mengalihkan perhatian Nehemia dari
penyelesaian pembangunan tembok, maka perlu seorang pembesar dari Samaria yang bernama Sanbalat untuk mengundangnya menghadiri pertemuan penting berkali-kali. Bagi orang-orang yang tidak memahami skala prioritas, ajakan “sanbalat-sanbalat” ini menjadi sesuatu yang penting. Namun bagi Nehemia yang memahami besarnya tugas yang dipercayakan Tuhan, tetap berfokus pada panggilan menjadi sesuatu yang sangat mudah.

(2). Memahami bahwa ketajaman rohani adalah sesuatu yang harus terus ditingkatkan.

Neh. 6:12 Karena kuketahui benar, bahwa Allah tidak mengutus dia. Ia mengucapkan nubuat itu terhadap aku, karena disuap Tobia dan Sanbalat.

Kegagalan untuk menjebak Nehemia tidak membuat musuh kehabisan akal. Strategi berikut yang mereka pakai adalah menggunakan cara-cara rohani, yaitu mengutus nabi Semaya bin Delaya untuk bernubuat palsu. Dalam nubuat itu dikatakan bahwa sebaiknya Nehemia berlindung di Bait Suci dan mengunci setiap pintu dari dalam supaya dia tidak dibunuh. Namun begitu mendengarnya, Nehemia langsung menyadari bahwa apa yang diucapkan Semaya adalah bukan dari Tuhan. Darimana Nehemia dapat mengetahui bahwa apa yang dinubuatkan oleh nabi Semaya bin Delaya adalah bukan dari Tuhan?

Meski menghadapi banyak tantangan di dalam pekerjaan
pembangunan tembok Yerusalem, Nehemia tidak pernah sekali pun melonggarkan hubungannya dengan Tuhan, bahkan ia mendorong juga semua rakyat yang beserta dengan dia untuk mempelajari Kitab Suci, beribadah, dan memelihara kedekatan dengan Tuhan. Itulah sebabnya, tidak heran apabila ia langsung mengetahui apa yang dinubuatkan oleh Semaya adalah sesuatu yang salah.

Mari jemaat Tuhan, bila kita tidak sungguh-sungguh memahami panggilan Tuhan dan tidak sungguh-sungguh membangun keintiman dengan Tuhan, hari-hari ini begitu banyak orang percaya yang begitu mudah dialihkan fokus pandangannya dan tujuan pengiringannya kepada Tuhan hanya karena “ajakan-ajakan” yang salah dan oleh hal-hal yang dianggap rohani dari orang-orang atau nabi-nabi yang berkata “Demikian kata Tuhan…” tanpa mengujinya.

Tuhan Yesus memberkati!

Jangan Teralihkan, Tetap Kerjakan yang Terpenting! (Pesan Gembala, 17-03-2019)

| Warta Jemaat |
About The Author
-