Jadilah Prajurit yang Bertempur di Garis Depan (Pesan Gembala, 15 Maret 2020)

JADILAH PRAJURIT YANG BERTEMPUR DI GARIS DEPAN

2 Samuel 10:8-19 (9) Ketika Yoab melihat, bahwa serangan itu mengancam dia dari depan dan dari belakang, maka dipilihnyalah sebagian dari orang pilihan Israel, lalu ia mengatur barisan mereka berhadapan dengan orang Aram itu.

Kisah ini diawali ketika Daud mengutus beberapa pegawainya untuk datang kepada Hanun, anak raja Amon, guna menyampaikan bela sungkawa atas wafatnya raja Amon. Akan tetapi, kebaikan Daud tidak mendapat sambutan yang sebagaimana mestinya. Hanun meyakini bahwa utusan raja Daud adalah mata-mata yang akan mengintai negeri mereka. Lalu Hanun memermalukan utusan Daud amat sangat. Tindakan Hanun ini bagaikan upaya mereka
menantang Daud untuk berperang. Ia lalu menyewa tentara bayaran untuk menggalang kekuatan.

Yoab, panglima kerajaan Israel, mendapat mandat dari raja Daud untuk memimpin pasukan. Lalu ia menyusun strategi dengan membagi pasukannya jadi dua bagian untuk mengantisipasi datangnya serangan dari depan dan dari belakang. Ia mengatur barisan bersama prajurit-prajurit pilihannya untuk berhadapan muka dengan orang Aram. Selebihnya pasukan ditempatkannya di bawah pimpinan Abisai, adiknya, yang kemudian mengatur barisannya untuk berhadapan dengan bani Amon. Mereka adalah prajurit-prajurit yang mahir bertempur di garis depan. Perang berakhir dengan kalahnya orang Aram dan Amon di medan perang.

Di dalam ketentaraan, ada prajurit yang disebut pasukan infanteri, mereka adalah pasukan tempur darat utama yang dilengkapi persenjataan, dilatih dan disiapkan untuk melaksanakan pertempuran jarak dekat di garis depan. Posisi berjuang di garis depan seringkali bukanlah posisi yang disukai oleh banyak orang. Orang pada umumnya lebih suka berada di garis belakang.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Kali ini Tuhan berbicara soal kualitas keprajuritan, dan ingat, bukankah kita semua adalah prajurit-prajurit-Nya Tuhan yang gagah berani?
Pergumulan atau peperangan apa yang sedang kita hadapi hari-hari ini? Tuhan mau kita untuk tidak menjadi takut, bahkan Ia mau kita bersiap sedia tampil sebagai prajurit-prajurit-Nya yang siap bertempur di garis depan bagaikan prajurit-prajurit infanteri. Bukankah Tuhan adalah Panglima perang kita, percayalah bahwa Ia sendiri yang akan berperang ganti kita, melawan musuh-musuh kita.

Oleh sebab itu, tindakan apa yang harus kita lakukan berkaitan dengan pesan Tuhan ini?

(1). Jadilah yang terdepan berjuang mengatasi diri sendiri.

2 Sam.10:9 Ketika Yoab melihat, bahwa serangan itu mengancam dia dari depan dan dari belakang, maka dipilihnya sebagian dari orang pilihan Israel, lalu ia mengatur barisan mereka berhadapan dengan orang Aram itu.

Ketika Yoab ditugaskan Daud untuk bertempur melawan Aram maupun Amon, Yoab pertama-tama memerangi semua ketakutan yang ada di dalam dirinya terlebih dahulu, bahwa ia akan berhadapan dengan tentara-tentara terbaiknya pihak musuh. Lalu baru ia kemudian bertempur dalam perang yang baik di garis depan melawan satu persatu dari pasukan musuh.

Salah satu penyebab terbesar dari kekalahan dalam hidup seseorang adalah bukan semata-mata dari besarnya kekuatan lawan atau besarnya masalah yang dihadapi, melainkan dari rasa takut dan kuatir yang dibiarkan menguasai dirinya. Hari-hari ini iblis mencoba menebarkan kekuatiran di tengah orang percaya. Dengan kebohongannya, ia membuat segala persoalan yang kita hadapi terlihat begitu besar di hadapan kita. Tuhan menghendaki kita bangkit. Perangi rasa takut yang mencoba memengaruhi hidup kita, karena rasa takut itulah awal dari kekalahan kita. Jangan selalu berharap orang lain yang harus menenteramkan hati kita.

(2). Jadilah yang terdepan berjuang membela bangsa dan keluarga.

2 Sam. 10:12 Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya.”

Apabila kita mendengar apa yang terjadi hari-hari ini, banyak orang di berbagai negara tengah sibuk berjuang menghadapi wabah virus yang memakan tidak sedikit jumlah orang yang terpapar. Tidak sedikit orang-orang di berbagai belahan dunia membatasi diri dalam beraktifitas. Bahkan tidak sedikit pula gereja-gereja di berbagai negara yang mulai turut membatasi diri bahkan menghentikan kegiatan mereka. Bagaimana dengan kita?

Ketika Tuhan memberikan kita pesan ini, seharusnya kita sebagai gereja Tuhan harus semakin semangat bergerak dengan kuasa Tuhan. Ada banyak orang-orang yang perlu dikuatkan hari-hari ini. Ada bangsa, kota dan keluarga yang harus kita topang dan terangi. Ketika kita sebagai gereja bergerak dengan kuasa doa dan berdiri atas kebenaran, maka percayalah terang Kristus terus memancar dari dalam kita menerangi sekeliling.

Oleh sebab itu, mari jemaat Tuhan, jadilah orang-orang yang terus bergerak dengan kuasa dan otoritas Tuhan. Karena Tuhan sudah berikan semua itu kepada kita untuk diaktifasikan. Jadilah orang yang terdepan di dalam memulihkan kondisi banyak orang. Jangan turut menjadi agen ketakutan bagi sekeliling kita. Selamat bertempur di garis depan!

Tuhan Yesus memberkati!

 

Jadilah Prajurit yang Bertempur di Garis Depan (Pesan Gembala, 15 Maret 2020)

| Warta Jemaat |
About The Author
-