Bergerak Sedikit Lebih Jauh Bersama Tuhan (Pesan Gembala, 29 Desember 2019)

BERGERAK SEDIKIT LEBIH JAUH BERSAMA TUHAN

Lukas 5:1-11 (3) Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.

Ketika Yesus suatu kali berdiri di pantai danau Genesaret, dimana orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman, Ia melihat ada dua perahu di dekatnya. Perahu-perahu dimana para nelayan pemiliknya sedang mencuci jala mereka. Mereka biasa menggunakan jala tersebut untuk menangkap ikan pada waktu malam di air yang dalam.

Menangkap ikan pada malam hari sudah menjadi kebiasaan para nelayan di manapun. Selain karena pada malam hari biasa terdapat angin darat, yaitu angin yang bertiup dari darat menuju ke laut, disamping pada malam hari ikan-ikan biasa akan aktif mencari makan lebih dekat ke arah permukaan air. Meskipun demikian, menjala ikan-ikan yang sedang mencari makan tetap bukan pekerjaan yang mudah. Para nelayan akan menggunakan jala berupa ikatan jaring atau net berbentuk setengah lingkaran lalu melemparkannya ke atas permukaan air.

Karena ukuran jala yang mereka gunakan cukup besar, maka para nelayan tidak bisa melakukannya seorang diri. Satu perahu biasa rata-rata terdiri lebih dari tiga orang, dan tebaran jala yang lebar ukurannya kadang melibatkan dua buah perahu. Dan Simon, salah seorang nelayan, bersama dengan rekan-rekannya harus melakukan tebaran jala malam itu berulang-ulang dan malangnya mereka tidak mendapatkan hasil apa-apa. Sungguh pekerjaan yang melelahkan bukan?

Akhirnya mereka pulang menjelang pagi hari. Inilah pemandangan yang Yesus perhatikan di pantai. Para nelayan pagi itu sedang membersihkan, memperbaiki dan merapihkan jala mereka masing-masing untuk digunakan pada malam berikutnya. Kerumunan orang banyak yang hendak mendengar pengajaran Yesus telah membuat Yesus memutuskan untuk naik ke dalam salah satu perahu, yang ternyata adalah perahu Simon Petrus. Yesus lalu menyuruh Simon supaya ia menolakkan perahunya sedikit lebih jauh dari pantai. Kemudian Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Tuhan tidak ingin membiarkan adanya jala-jala dari para “nelayan” yang tidak mendapatkan hasil apa-apa. Ada perahu-perahu yang tidak memiliki muatan cukup banyak selain onggokan pasir hasil dari jala yang dilemparkan ke dalam air, padahal usaha untuk melemparkan jala ke dalam air sudah dilakukan berulang-ulang.

Adalah kerinduan Tuhan untuk melimpahkan banyak “ikan” atau hasil tangkapan besar kepada setiap kita umat-Nya. Tuhan bahkan ingin melimpahkannya tanpa batas, namun sayangnya seringkali dari pihak orang percaya sendiri yang masih membatasinya. Ketidakmengenalan orang percaya kepada Tuhan yang seringkali membatasi dirinya untuk tidak mau terlalu jauh berjalan bersama Tuhan. Namun percayalah Tuhan kita bukanlah Pribadi yang banyak menuntut dan memberikan syarat ini dan itu kepada umat-Nya. Jalinan keterhubungan dan kepercayaan penuh telah cukup bagi-Nya.

Beberapa hal yang perlu kita perhatikan berkaitan dengan pesan Tuhan ini adalah:

(1). Bersedia melangkah “sedikit” lebih jauh bersama Tuhan

Lukas 5:3a Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai.

Kerumunan orang-orang yang begitu bersemangat untuk mendengarkan pengajaran Yesus mulai mendesak Yesus mundur ke arah dekat pantai dimana terdapat perahu-perahu yang belum lama kembali dari laut. Akhirnya, daripada terdorong ke air, Yesus memutuskan untuk melompat naik ke salah satu perahu yang adalah milik Simon Petrus dan memintanya untuk menolakkan perahu sedikit lebih jauh ke arah laut.

Standar besarnya rata-rata perahu penangkap ikan kuno di Israel diawaki minimal lebih dari 3 orang. Ini bukanlah perahu sampan kecil seperti yang kita bayangkan. Ini adalah perahu dengan layar segitiga yang cukup lebar yang melekat pada tiang pusatnya. Simon Petrus yang belum terlalu lama pulang dari menangkap ikan dengan hasil nol dan sedang membersihkan dan merapihkan jalanya tidak memiliki keraguan sama sekali untuk segera mengangkat tali jangkar, mendorong perahunya, lalu melautkan kembali perahunya sedikit ke arah bagian dalam. Hal ini memudahkan Yesus untuk mengajar banyak orang dari titik posisi perahu tersebut. Apa yang didapat oleh Simon Petrus? Di tengah kelelahannya, ia sudah puas melihat ada orang banyak yang bisa mendengarkan kotbah Yesus.

(2). Bersedia melangkah mengikuti arahan yang sulit dipahami.

Lukas 5:5 Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”

Akhirnya, Yesus selesai dengan orang banyak. Namun Yesus belum selesai dengan Simon Petrus! Dapat kita bayangkan, menjelang Yesus selesai dengan kotbahnya dan hendak menutupnya dengan kalimat terakhir, Simon Petrus mungkin sudah bergegas hendak membawa perahunya kembali ke pantai yang memang tidak terlalu jauh itu. Namun tiba-tiba Yesus memberikan sebuah perintah: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.”

Apakah anda dapat membayangkan apa yang ada di pikiran Simon Petrus? Saat itu hari telah menjelang siang, dimana Simon dan rekan-rekannya sama sekali belum beristirahat. Belum lagi pengalaman tadi malam dimana Simon dan seluruh nelayan sudah menjalani penangkapan ikan yang sia-sia. Jadi perintah Yesus ini merupakan sesuatu yang sulit untuk dipahami apalagi dilakukan. Namun luar biasanya, Simon berkata kepada Yesus, bahwa karena Yesus yang menyuruhnya, maka ia akan bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jala juga. Dan apa yang terjadi? Mereka pulang dengan memeroleh hasil tangkapan ikan yang sangat banyak sekali!

Mari jemaat Tuhan, bukan satu kali ini Tuhan menyampaikan pesan-Nya kepada kita bahwa Ia akan membawa kita kepada hal-hal yang luar biasa. Namun beranikah kita berjalan sedikit lebih jauh bersama Tuhan? Berani taatkah kita kepada tuntunan-Nya yang kadang sulit untuk dipahami? Selamat melangkah dalam keberanian.

Tuhan Yesus memberkati!

 

Bergerak Sedikit Lebih Jauh Bersama Tuhan (Pesan Gembala, 29 Desember 2019)

| Warta Jemaat |
About The Author
-