7 Oktober 2018 – Buah Yang Mencerminkan Siapa Diri Kita

Lukas 6:43-45 (45) Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.”
 
Lamanya seseorang menjadi orang percaya atau berapa lama seseorang terlibat dalam pekerjaan Tuhan tidak menjamin hidupnya pasti berbuah bagi Tuhan.  Buah berbicara tentang sesuatu yang berguna yang lahir dari kehidupan seorang percaya yang berdampak bagi orang sekeliling serta memuliakan Tuhan. Buah itulah yang ingin Tuhan lihat dalam kehidupan setiap orang percaya. 
 
Mengapa setiap orang percaya harus menghasilkan buah? Buah merupakan sesuatu yang alamiah yang dihasilkan oleh tanaman atau pohon. Adakah kita mendapati buah pada tanaman atau pohon yang sudah kering dan mati? Tidak. Jadi buah adalah salah satu tanda bahwa di dalam tanaman atau pohon itu ada kehidupan. 
 
Manakah lebih mudah mengenali jenis pohon: dari pohonnya langsung atau dari buahnya? Tentu saja kita menjawab dari buahnya! Ketika kita melewati sebuah pohon bisa saja kita tidak mengenali jenis pohon apakah itu, tetapi ketika pohon itu sedang berbuah biasanya kita langsung dapat mengenali jenis pohon tersebut. Dengan contoh pohon dan buah, Tuhan Yesus menekankan bahwa dari orang baik dengan hati yang baik akan keluar barang yang baik (ay. 45). Sedangkan dari orang yang jahat keluar barang yang jahat. 
 
 
Apa yang dimaksud barang yang baik dan barang yang jahat? Kalimat terakhir ayat 45 memberikan jawaban: apa yang keluar dari mulut seseorang itu berasal dari hatinya! Dengan demikian kita dapat mengenali apakah seseorang mempunyai hati yang baik atau tidak dilihat dari perkataan-perkataan yang dikeluarkannya. Jika diperluas maknanya,
maka hati yang baik bukan saja menghasilkan perkataan yang baik, tetapi harusnya juga pikiran yang baik, tindakan yang baik dan segala hal yang baik lainnya.
 
 
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Sebelum visi “Menjadi Kendaraan-Nya Tuhan” berganti, Tuhan mau memastikan bahwa setiap kita telah menangkap dan menghidupi visi Tuhan tersebut. Sebagai bukti bahwa kita adalah kendaraan-kendaraan-Nya Tuhan, maka satu hal yang semestinya nampak dari diri setiap kita adalah buah yang dihasilkan. Baik atau buruknya buah yang kita hasilkan akan menceritakan siapa diri kita sesungguhnya. Dan salah satu buah yang dimaksud adalah perkataan kita. 
 
 
Beberapa hal yang dimaksud dengan perkataan yang seharusnya keluar dari dalam hati kita sebagai kendaraan-Nya Tuhan adalah:
 
 
(1). Perkataan yang seharusnya membangun kehidupan orang lain
 
Lukas 6:42a Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat?…
 
 
Orang yang mempunyai hati dan pikiran positif dari mulutnya akan keluar pujian dan ucapan syukur menghadapi keadaan yang sulit sekalipun. Hati dan pikiran yang negatif akan melihat kekurangan dan kelemahan dari suatu hal yang sebenarnya bisa berarti baik buat dirinya dan karenanya dari mulutnya akan keluar keluhan dan ucapan ketidak-puasan. Hal yang sama pula akan dia lakukan terhadap orang lain. 
Daripada melihat kekurangan dan kelemahan orang lain yang diumpamakan sebagai selumbar, lebih baik mawas diri untuk melihat kekurangan diri sendiri sehingga tidak gampang menghakimi orang lain (ay. 37). Hal ini dikatakan Yesus ketika Ia menegur orang-orang Farisi dan Ahli Taurat karena merekalah yang seringkali mengkritik dan mencari kelemahan yang ada pada diri orang lain, tanpa merasakan kelemahan atau kekurangan yang ada pada diri mereka sendiri. 
(2). Perkataan yang berlandaskan ajaran kebenaran firman yang sehat
 
 
Lukas 6:45 Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.”
 
Dalam Alkitab, bagian tentang buah yang baik dan tidak baik ini ada juga dalam Mat 7:15-18, dan didahului dengan Mat 7:15-16 yang berbunyi: “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba,… Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka…. Perhatikan bahwa Yesuslah yang memberikan peringatan untuk waspada terhadap nabi-nabi palsu.
 
Yesus menggambarkan bahwa nabi-nabi palsu itu adalah ‘pohon yang tidak baik’ sehingga menghasilkan ‘buah yang tidak baik’. Karena itu apakah seseorang itu nabi asli atau palsu, kita bisa melihatnya dari buahnya. Tetapi apakah yang dimaksud dengan ‘buah’? Apakah sekedar dari kehidupannya? Kita sukar tahu tentang kehidupan seseorang itu, karena orang itu bisa pura-pura saleh. 
 
Ternyata untuk bisa melihat secara benar kehidupan seseorang itu benar atau tidak, lihatlah dari ajarannya. Oleh sebab itu, pentingnya setiap kita harus sungguh-sungguh mengerti dengan benar tentang ajaran kebenaran firman Tuhan yang sehat. 
 
Tuhan Yesus memberkati!

7 Oktober 2018 – Buah Yang Mencerminkan Siapa Diri Kita

| Warta Jemaat |
About The Author
-