27 Januari 2019 – Kedewasaan yang Penuh

KEDEWASAAN YANG PENUH

Efesus 4:13-16 (13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

Mengukur kedewasaan rohani seseorang berbeda dengan jika menerka atau menduga berapa usia orang tersebut. Mungkin akan lebih mudah menebak usia seseorang dilihat dari tampilan fisik dan juga ciri-ciri biologis lainnya, apakah ia masih tergolong kanak-kanak, remaja atau sudah berusia lanjut. Namun untuk melihat kedewasaan rohani seseorang tidaklah semudah itu. Kita harus mengenal lebih dekat akan pribadi orang tersebut dan melihatnya dari berbagai sisi. Entahkah karakter, cara berpikir, perilaku dan sikap hatinya dalam merespons banyak hal.

Kedewasaan rohani seseorang tidak dilihat dari berapa usia seseorang atau berapa lamanya ia menjadi seorang pengikut Kristus. Banyak pemercaya yang walaupun secara usia jasmani sudah dewasa, namun secara rohani masih termasuk kategori kanak-kanak. Jadi, usia jasmani tidak berbanding lurus dengan usia atau kedewasaan rohani seseorang. Karena ada pula yang usia jasmaninya masih muda, tetapi memiliki kedewasaan rohani yang baik.

Setiap pemercaya yang sehat harusnya akan mengalami pertumbuhan rohani yang sehat pula. Pertumbuhan rohani harus terjadi sejak seseorang memutuskan untuk percaya kepada Kristus. Orang percaya yang dewasa akan hidup di dalam firman dan firman itu hidup di dalamnya. Artinya, di segala aspek kehidupan ia tidak mau keluar dari kebenaran firman Tuhan. Ketika firman hidup di dalam kita, maka firman Tuhanlah yang akan secara aktif menuntun, mengontrol dan mengendalikan hidup kita.

Rasul Paulus mengatakan bahwa mereka yang tidak dewasa di dalam Kristus akan sangat mudah untuk diombang-ambingkan oleh berbagai gelombang. Entahkah gelombang itu berbentuk problema kehidupan, godaan dunia dengan segala prinsipnya termasuk juga di dalamnya berbagai rupa angin pengajaran.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Dunia sedang mencoba menawarkan banyak hal kepada kita. Dunia sedang mencoba menawarkan berbagai solusi atas masalah yang mungkin sedang kita hadapi. Dunia sedang mencoba mengajarkan sesuatu kepada kita. Mengapa dunia begitu gencar menawarkan semuanya ini? Karena masih banyak orang percaya yang terlihat begitu mudahnya terbawa oleh apa yang dunia ajarkan.

Ingat, hari-hari ini gelombang akan mencoba menerpa banyak kehidupan manusia. Tetapi Tuhan berkata bahwa jangan takut dengan gelombang selama kita tetap berada “satu perahu” dengan-Nya. Gelombang tidak selalu diartikan dengan datangnya badai masalah, namun bisa berbicara tentang godaan dunia yang halus yang akhirnya bisa menyeret seseorang ke dalam berbagai masalah. Kunci untuk mengatasinya adalah terus bertumbuh menjadi dewasa di dalam Kristus.

Beberapa hal yang harus kita lakukan untuk senantiasa mengalami kedewasaan penuh di dalam Kristus, di antaranya adalah:
(1). Berkeputusan untuk ingin terus bertumbuh

Ef. 4:13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

Salah satu ciri khas seorang anak kecil adalah ingin cepat menjadi seperti orang dewasa. Ketika melihat orang tuanya melakukan suatu aktifitas, maka ia mencoba melakukan apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Ketika orang tuanya berpakaian, maka ia mencoba untuk mengenakan apa yang dikenakan oleh orang tuanya. Bahkan ketika ia ditanya ingin menjadi siapa ketika dewasa kelak, maka biasanya ia mengatakan ingin menjadi seperti orang tuanya atau ingin menjadi sosok yang diidamkannya. Artinya, seorang anak kecil tidak pernah kehabisan semangat untuk memiliki keinginan menjadi orang dewasa.

Rasul Paulus menegaskan bahwa salah satu ciri kekristenan yang sehat adalah seorang yang tidak kenal lelah untuk ingin terus bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, lebih dewasa, bahkan ingin menjadi seperti Kristus (Christ likeness). Untuk itu, maka pribadi yang memiliki kerinduan seperti ini tidak akan membiarkan dirinya tinggal diam hanya di dalam satu fase tertentu saja. Kita tahu bahwa Musa, Yosua, Daud dan tokoh-tokoh iman lainnya terus mengalami pertumbuhan dari satu fase ke fase berikutnya dalam perjalanannya.

Diam di salah satu fase artinya membiarkan dirinya berhenti untuk menjadi lebih baik, berhenti memperbaiki kesalahan, berhenti untuk mencari tahu kehendak Tuhan dalam hidupnya. Tangkap baik-baik apa yang sedang Tuhan mau kita lakukan di tahun ini.

(2). Berkeputusan untuk ingin terus bertumbuh di dalam segala hal

Ef. 4:15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus yang adalah Kepala.

Kalimat “bertumbuh di dalam segala hal” memiliki arti “menyeluruh” atau “utuh.” Artinya, Tuhan mau setiap kita orang percaya mengalami pertumbuhan yang menyeluruh di dalam semua hal, bukan sebagian hal, dan bukan pula pada hal-hal tertentu saja. Tidak ada satu aspek mana pun di dalam kehidupan kita yang tersembunyi dan tidak mengalami sentuhan.

Pertumbuhan menyeluruh berarti mencakup semua aspek, termasuk semua aspek kerohanian. Ayat 13 menerangkan bahwa aspek-aspek pertumbuhan rohani melingkupi “kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.” Ada iman, pengetahuan, kedewasaan dan kepenuhan Kristus. Kualitas seorang pemercaya tidak dapat diukur hanya melalui satu sisi saja, misalnya cukup dengan memiliki pengetahuan yang baik saja. Ingat, kata kuncinya disini adalah “menyeluruh”, dimana di dalam sebuah kedewasaan seorang pemercaya terdapat di dalamnya sisi-sisi yang baik dari: emosional, intelektual, sosial, personal, relasional dengan Tuhan, dan sebagainya.

Mari jemaat Tuhan, ada istilah “growing up is more than showing up” artinya, keputusan untuk bertumbuh menjadi dewasa (grow up) adalah sesuatu yang lebih berkenan dibandingkan hanya sekedar hadir (show up). Tidak ada yang salah untuk hadir di dalam setiap pertemuan ibadah, namun alangkah lebih indah apabila kehadiran kita disertai dengan keputusan untuk mau bertumbuh di dalam segala hal. Yaitu bertumbuh dalam iman, pengetahuan, kedewasaan dan kepenuhan dalam Kristus. Selamat bertumbuh dewasa!

Tuhan Yesus memberkati!

27 Januari 2019 – Kedewasaan yang Penuh

| Warta Jemaat |
About The Author
-