Amsal 16: 24 Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.

Perkataan menyenangkan yang dipuji-puji di sini adalah perkataan yang diajarkan oleh hati orang bijak, perkataan itulah yang dipelajari Salomo dari Daud ayahnya sebagai sesuatu yang lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah (Maz.19: 11). Perkataan ini, bagi orang-orang yang tahu bagaimana menghargainya adalah menyenangkan dan menyehatkan. Banyak perkataan yang menyenangkan tetapi tidak bermanfaat, tetapi perkataan menyenangkan yang dimaksud ini adalah dapat menjadi obat bagi tulang-tulang, obat bagi batin, dan juga manis bagi hati. Perkataan yang menyenangkan itu membuat tulang-tulang, yang oleh karena dosa telah dihancurkan dan menjadi terkilir, menjadi bersukacita.

Salomo menggambarkan perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu. Sudah bukan menjadi rahasia lagi kalau ternyata sarang madu (propolis) memiliki khasiat yang luar biasa bagi kesehatan. Propolis lebah adalah bahan resin (damar) yang dikumpulkan oleh lebah dari pucuk muda dan kulit pepohonan. Propolis ialah bahan yang lengket dari tumbuh-tumbuhan. Lebah menggunakan bahan ini untuk menutupi lubang atau celah dalam sarang mereka. Propolis mengandung beragam vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat salah satunya sebagai antioksidan. Kita dapat membayangkan betapa luar biasa khasiat dari perkataan menyenangkan yang keluar dari mulut orang-orang percaya.

Lidah yang kecil dapat memiliki pengaruh yang sangat besar. Seorang guru yang salah mengajar akan dihakimi lebih berat daripada yang lain (Yak. 3: 1). Yakobus memakai beberapa gambaran tentang lidah. Lidah itu seperti kekang kuda, kemudi kapal yang kecil, dan api yang kecil yang mampu membakar hutan yang besar (Yak. 3: 3- 5). Barang-barang itu kecil, tetapi sangat penting. Seperti kekang harus dipasang di mulut kuda, demikian pula lidah harus dikendalikan. Seperti kemudi kapal dapat membawa penumpang ke tujuan dan seperti api yang kecil dapat menghanguskan hutan yang lebat, demikianlah lidah yang tidak dikontrol bisa berdampak buruk. Sebaliknya, jika dikendalikan dengan benar, lidah bisa menjadi berkat yang luar biasa.

Iman yang sejati harus sepadan dengan perbuatan dan harus terpancar dalam perkataan. Lidah yang sama tidak boleh dipakai untuk memuji Tuhan, sekaligus mengutuki sesama ciptaan Tuhan. Seperti sumber mata air tidak mungkin mengeluarkan air tawar sekaligus air pahit, demikian pula kita tidak mungkin mengaku percaya, namun perkataan kita tidak mencerminkan iman kita. Tidak mungkin pohon ara menghasilkan buah zaitun atau pohon anggur berbuah ara. Dari buahnya kita mengenal pohonnya. Perkataan kita merupakan wujud dari iman kita.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini, bahwa setiap perkataan yang keluar dari mulut kita orang percaya harus menjadi seperti madu yang menyehatkan, bahkan seperti sarang madu yang berkhasiat. Pesan Tuhan ini digambarkan seperti seseorang yang sedang membagi-bagikan madu (sarang madu) dengan menyuapinya kepada mulut banyak orang. Sehingga setiap orang yang memakannya menjadi sembuh dan hatinya menjadi penuh dengan sukacita.

Beberapa hal yang perlu kita perhatikan berkaitan dengan pesan Tuhan ini adalah:
(1). Kendalikan nafsumu dan berbicaralah dengan bijak

Amsal 12: 18 Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan.

Seringkali kita tidak menyadari dampak yang terjadi akibat dari perkataan yang keluar dari mulut kita. Perkataan-perkataan tersebut begitu mudah meluncur keluar dari mulut dan kita yang mengatakannya pun sudah tidak mengingat-ingat lagi apa yang kita katakan. Namun dampak dari perkataan yang kita ucapkan akan dialami oleh orang yang menerimanya selama beberapa waktu lamanya. Apabila perkataan tersebut keluar dari mulut seorang yang ceroboh, maka akan berdampak bagaikan sebuah tikaman pedang yang akan melukai hati banyak orang. Setiap perkataan yang diucapkan memiliki kuasa untuk mengubahkan hidup seseorang dari sehat menjadi orang yang sakit dan terluka.

Namun sebaliknya, perkataan yang keluar dari mulut orang yang bijak akan mendatangkan kesembuhan bagi orang yang sebelumnya mengalami sakit. Setiap kita harus memiliki kepekaan tentang pribadi yang sedang kita ajak bicara. Apabila orang tersebut sedang mengalami suatu kelemahan dan luka, maka baiklah kita memohon hikmat kepada Tuhan untuk menuntun kita menyampaikan kata-kata berkuasa yang yang dapat memulihkan orang tersebut, bukan perkataan yang hanya akan menambahkan luka baru atau pun luka lama yang semakin dalam. Belajarlah untuk berpikir sejenak sebelum kita terburu-buru menyampaikan perkataan kita. Amsal 16: 23 Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan.

(2). Kendalikan dan taklukkan lukamu dan berbicaralah dengan baik

Amsal 15: 4 Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.

Pohon kehidupan adalah sebuah pohon yang digambarkan di dalam kitab Wahyu sebagai pohon yang memiliki kuasa penyembuhan bagi bangsa-bangsa. Betapa luar biasa khasiat dari pohon kehidupan tersebut. Setiap buah yang dihasilkan dari pohon tersebut adalah buah-buahan terbaik yang berguna untuk kesehatan dan kesembuhan. Salomo menggunakan istilah “pohon kehidupan” sebagai dampak dari perkataan yang keluar dari sebuah lidah yang lembut. Lidah yang lembut memiliki salah satu arti lidah “obat” sebagai hasil dari orang yang sudah sembuh dari sakitnya.
Sebaliknya, pohon yang tidak sehat akan menghasilkan buah-buahan yang tidak baik pula. Banyak petani yang sering mengalami kegagalan dalam panen buah-buahan dari pohon-pohon yang ditanamnya. Salah satu penyebabnya adalah banyak dari pohon-pohon yang ditanamnya tersebut mengalami kekurangan pasokan air, batang-batang bawah pohon adalah hasil okulasi yang kurang bagus, dan hama penyakit yang menyerang si pohon. Akibatnya, panen menjadi gagal, atau menghasilkan buah-buahan yang cacat. Salah satu penyebab munculnya buah perkataan yang melukai hati banyak orang adalah karena perkataan tersebut lahir dari hati yang masih menyimpan luka.

Mari umat Tuhan, Tuhan terus mengingatkan kita akan visi yang Ia berikan di tahun 2016 ini, yaitu menjadi alat pembebas yang efektif. Lewat perkataan manis seperti madu yang keluar dari mulut kita, ternyata kita sedang memulihkan hati banyak orang. Selamat menjadi alat pembebas yang luar biasa!

Tuhan Yesus memberkati!

22 Mei 2016 – Perkataan yang menyembuhkan

| Warta Jemaat | 0 Comments
About The Author
-

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.