20 Januari 2018 – Mengisi Arsip Hidup Kita Dengan Hal Bernilai Kekal

Ester 6:1-3 (3) Maka bertanyalah raja: “Kehormatan dan kebesaran apakah yang dianugerahkan kepada Mordekhai oleh sebab perkara itu?” Jawab para biduanda raja yang bertugas pada baginda: “Kepadanya tidak dianugerahkan suatu apa pun.”

Pada suatu malam ketika raja Ahasyweros tidak dapat tidur, maka bertitahlah ia kepada pegawai istana untuk membawakan kepadanya kitab arsip pencatatan sejarah. Lalu dibacakanlah di hadapan raja. Dan di situ didapati suatu arsip tentang Mordekhai, yang pernah berjasa telah memberitahukan bahwa ada dua orang sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu, telah berikhtiar membunuh raja Ahasyweros. Maka bertanyalah raja, bahwa kehormatan dan kebesaran apakah yang sudah dianugerahkan kerajaan kepada Mordekhai yang telah berjasa itu. Ternyata jawab para biduanda raja tersebut sungguh mengagetkan raja, bahwa kepada Mordekhai belum dianugerahkan suatu apapun.

Memang benar, beberapa waktu sebelumnya, setelah Ester menjadi ratu, Mordekhai pernah melindungi raja dari sebuah konspirasi yang direncanakan oleh dua orang penjaga pintu yang bernama Bigtan dan Teresh (Ester 2:21-23). Meskipun kejadian ini dicatat dalam kitab arsip pencatatan sejarah istana, yang merupakan buku harian resmi kerajaan, namun tidak ada penghargaan apa pun yang telah diberikan kepada Mordekhai. Namun ini bukan terjadi secara kebetulan karena dengan tidak diberikannya penghargaan, Tuhan justru akan memberi penghargaan kepada Mordekhai, tepat pada saat yang paling ia butuhkan.

Pada malam hari yang seharusnya menjadi malam terakhir bagi Mordekhai dan seluruh kaum Yahudi yang akan dibantai, tiba-tiba “raja tidak dapat tidur”. Meskipun tidak dituliskan secara eksplisit, apa yang terjadi ini menunjukkan bahwa ini adalah sesuatu yang telah dirancangkan secara ilahi sehingga raja bisa tetap terjaga dan melakukan hal-hal yang mengejutkan.

Yang pertama raja lakukan adalah meminta buku pencatatan sejarah. Seperti yang kita ketahui, buku ini berisi juga arsip tentang tindakan Mordekhai. Namun, tentu bukan hanya itu yang tercatat dalam buku ini. Sebaliknya, buku harian seperti ini pastilah memuat ratusan catatan. Namun, pada malam hari itu entah mengapa hanya ada satu catatan yang dibacakan kepada raja. Catatan itu menuliskan tentang Mordekhai dan hal baik yang ia lakukan bagi raja, yang untuknya ia belum diberi penghargaan sama sekali. Setelah raja mendengarkan catatan ini dibacakan dan mengetahui bahwa Mordekhai belum diberi penghargaan, tebaklah apa yang terjadi? Raja memutuskan untuk memberi penghargaan kepada Mordekhai esok harinya!

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Tuhan mau kita memahami bahwa setiap hal apapun yang pernah kita lakukan, entahkah itu perkara biasa ataupun perkara yang memiliki nilai kerajaan, hal-hal itu tanpa disadari akan tersimpan dalam arsip “Kerajaan”. Mungkin kita tidak mengharapkan imbalan apapun atas hasil perbuatan kita, namun percayalah inilah masa dimana Tuhan sedang membuka-buka arsip lama kita, dan ketika Ia mendapati bahwa ada perbuatan baik yang pernah kita lakukan bagi Sang Raja dan Raja sepertinya belum memberikan penghargaan apapun, maka bersiap-siaplah untuk menerima penghargaan besar daripada-Nya.

Beberapa hal yang harus kita perhatikan berkaitan dengan pesan Tuhan di atas, adalah:
(1). Melakukan tindakan yang selalu menguntungkan Kerajaan

Ester 2:22 Tetapi perkara itu dapat diketahui oleh Mordekhai, lalu diberitahukannyalah kepada Ester, sang ratu, dan Ester mempersembahkannya kepada raja atas nama Mordekhai.

Tanpa disadari, ketika Mordekhai sedang duduk-duduk di pintu gerbang istana raja, ia mendengar percakapan antara Bigtan dan Teresh. Mereka adalah dua orang sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu yang berikhtiar untuk membunuh raja Ahasyweros. Penyebab mereka hendak membunuh raja adalah karena sakit hati mereka terhadap sang raja. Entahkah perlakuan apa yang telah mereka terima dari raja, ataukah mungkin ada kekecewaan akibat keinginan pribadi mereka yang tidak tercapai. Namun satu hal, tekad mereka sudah bulat untuk membunuh raja.

Mordekhai yang mengetahui adanya persekongkolan ini, segera mengambil keputusan untuk memberitahukannya kepada ratu Esther. Lalu ratu Esther meneruskannya langsung kepada raja Ahasyweros. Setelah perkara itu diperiksa dan ternyata benar, maka kedua sida-sida itu disulakan pada tiang gantung. Dan peristiwa itu dituliskan di dalam kitab sejarah kerajaan Ahasyweros. Lalu apa yang Mordekhai peroleh dari peristiwa pelaporan tersebut? Sama sekali tidak ada. Apakah Mordekhai menyesal telah melakukan perbuatan baik tersebut? Sama sekali tidak. Karena bagi Mordekhai, apa yang ia lakukan bukan semata-mata karena mengharapkan sebuah hadiah atau pun pujian. Namun karena keputusan perbuatannya adalah untuk selalu menguntungkan “Kerajaan” dimana ia mengabdi di dalamnya.

(2). Melakukan tindakan yang membuat raja “tidak dapat tidur”

Ester 6:1 Pada malam itu juga raja tidak dapat tidur. Maka bertitahlah baginda membawa kitab pencatatan sejarah, lalu dibacakan di hadapan raja.

Bersyukur untuk raja Ahasyweros yang memiliki respon yang baik ketika ia tidak dapat tidur. Ia tidak meminta dayang-dayang istana untuk menari baginya, ia pun tidak meminta para sida-sida untuk membangunkan ratu maupun para gundik untuk menghiburnya. Yang raja lakukan adalah menyuruh para biduanda raja untuk untuk membawakan kepadanya kitab arsip pencatatan sejarah. Lalu dibacakanlah di hadapan raja tentang orang-orang yang pernah berjasa terhadap raja maupun kerajaannya.

Hal apa yang sesungguhnya dapat membuat raja tidak dapat tidur? Persoalan yang terlalu beratkah? Ancaman dari pihak musuhkah? Ternyata bukan kedua-duanya. Ternyata hal yang membuat raja tidak dapat tidur adalah akibat jamuan makan malam yang dilakukan sebelumnya bersama seseorang yang telah mempersembahkan makanan dan minuman kesukaan raja. Adalah bukan hal baru bagi raja untuk menikmati berbagai hidangan mahal yang biasa disajikan oleh juru masak istana, namun hal itu tidak membuatnya tidak dapat tidur. Pelayanan terbaik dan persembahan kesukaan rajalah yang sesungguhnya membuat raja tidak dapat tidur malam itu.

Jemaat yang dikasihi Tuhan, biarlah kita senantiasa menjadi orang-orang yang membuat sang Raja di atas segala raja “tidak dapat tidur” oleh karena pelayanan dan persembahan kita yang senantiasa menyukakan hatinya. Dan ketika Sang Raja terjaga, maka yang dipikirkannya adalah meneliti arsip dari orang-orang yang telah berjasa bagi Kerajaan-Nya untuk diberikan penghargaan. Sungguh luar biasa!

Tuhan Yesus memberkati

20 Januari 2018 – Mengisi Arsip Hidup Kita Dengan Hal Bernilai Kekal

| Warta Jemaat |
About The Author
-