17 Februari 2019 – Tenanglah, Jangan Takut!

TENANGLAH, JANGAN TAKUT!

Markus 6:43-52 (50) sebab mereka semua melihat Dia dan mereka pun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”

Masalah, persoalan dan berbagai perubahan kondisi yang terjadi dapat membuat manusia menjadi takut. Perasaan takut kerap terjadi dan dapat dialami oleh siapa saja. Ada banyak ketakutan yang dapat terjadi, misalnya takut akan masa depan, takut akan kegagalan, takut akan sakit penyakit dan sebagainya, tapi yang terpenting jangan sampai kehidupan kita dikuasai oleh ketakutan.

Kita tidak perlu takut, sebab bukankah Tuhan berjanji akan selalu beserta dengan kita untuk memberikan harapan, pertolongan serta kemenangan. Dia adalah Tuhan yang berkuasa, yang sanggup melakukan apapun juga. Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat, jadi kita hanya perlu percaya kepada Tuhan sebagai satu-satunya andalan hidup kita. Jangan takut, sebab Tuhan adalah kemenangan kita, dan bersama Dia kita pasti akan menjadi pemenang.

Salah satu penyebab seseorang menjadi takut adalah karena fokus pandangannya yang lebih berfokus kepada masalah yang dihadapi. Semakin berfokus kepada masalah, maka orang akan semakin cemas dan takut. Sebaliknya, waktu kita orang percaya berfokus pada Tuhan, maka kita akan melihat kebesaran kuasa-Nya, yang membuat kita menjadi kuat dan tidak takut.

Ketika murid-murid Yesus sedang berada di tengah perjalanan di atas perahu menuju ke Betsaida, tiba-tiba angin sakal menerpa mereka, sehingga mereka begitu payah mendayung di tengah danau. Ketakutan para murid menjadi bertambah-tambah ketika melihat Yesus datang menghampiri mereka dengan berjalan di atas air. Mereka menyangka bahwa mereka sedang melihat sosok hantu.

Bukankah seringkali apa yang dialami oleh murid-murid Yesus juga dialami oleh banyak orang percaya. Ada ketakutan-ketakutan yang timbul di tengah perjalanan yang sedang mereka tempuh. Kehadiran sosok Yesus di tengah-tengah mereka seakan-akan tertutupi oleh besarnya masalah yang dihadapi.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Entah sudah untuk yang ke sekian kalinya di awal tahun ini, Tuhan menyampaikan pesan-Nya kepada kita agar tidak menjadi takut. Kali ini, Tuhan kembali berpesan kepada kita untuk tidak menjadi takut. Karena ketakutan yang dirasakan sesungguhnya lebih kepada sesuatu yang tidak semestinya ditakuti sama sekali. Sama seperti ketika murid-murid Yesus yang ketakutan justru pada saat Yesus berada di tengah-tengah mereka.

Beberapa alasan yang perlu kita pahami agar kita tidak perlu merasa takut di tengah kondisi yang dialami, di antaranya adalah:

(1). Yesus berdoa dan memerhatikan kita

Mar. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa.

Jelas sekali perkataan Yesus, bahwa saat itu Ia memerintahkan murid-murid untuk pergi dengan perahu ke seberang danau, yaitu ke Betsaida, sementara Ia memutuskan untuk pergi ke bukit. Apa yang akan dilakukan Yesus di atas bukit? Di atas bukit Yesus memperhatikan para murid dan berdoa untuk mereka semua. Dari atas bukit Yesus sangat mengetahui bagaimana payahnya murid-murid mendayung perahu di tengah-tengah angin sakal yang menerpa. Murid-murid mungkin tidak dapat melihat Yesus, tetapi Yesus dapat melihat jelas apa yang sedang dialami para murid.

Di tengah kondisi perjuangan yang kita sedang alami saat ini, mungkin kita merasa bahwa kita adalah manusia yang paling ditinggalkan seorang diri. Kita memandang ke sekeliling dan bertanya, “Tuhan, di manakah orang-orang? Di manakah Engkau?” Namun percayalah, lewat pesan-Nya saat ini kita menjadi paham bahwa Tuhan tidak pernah sekali-sekali meninggalkan dan mengalihkan pandangan mata-Nya atas kita. Yesus sedang jelas melihat dan berdoa bagi kita di saat tersulit apa pun yang sedang kita hadapi. Itulah sebabnya, tidak ada alasan bagi kita untuk merasa takut dan ditinggalkan seorang diri.

(2). Yesus berjalan di atas air

Mar. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak.

Yesus tidak semata-mata sekedar memerhatikan dan berdoa bagi para murid saja, namun Ia datang dan menghampiri para murid. Luar biasanya, Ia berjalan di atas permukaan air. Sesungguhnya, badai yang paling membahayakan malam itu bukanlah cuaca yang buruk, melainkan “badai” yang berkecamuk di dalam pikiran para murid. Mereka sedang diterpa rasa takut yang amat sangat dan hal-hal buruk lainnya yang selanjutnya mungkin akan menimpa mereka.

Salah satu hal yang ditakutkan para murid adalah perahu yang mereka tumpangi akan tenggelam dan mereka semua akan masuk ke dalam air. Mereka membayangkan bagaimana tragisnya kematian mereka sebentar lagi. Mereka lupa, bahwa Yesus sedang berdiri di atas permukaan air yang mereka sedang takuti. Yesus sedang mengajarkan suatu pelajaran penting baik kepada para murid pada waktu itu, maupun kepada kita saat ini. Bahwa “air” yang mereka takuti, sedang berada di bawah kaki Yesus. Artinya, masalah besar yang kita takuti, sudah berada di bawah kaki Yesus. Hal apa lagi yang tidak bisa di atasi oleh Yesus? Adakah alasan bagi kita untuk menjadi takut?

Mari jemaat Tuhan, lewat pesan-Nya ini Tuhan sedang meyakinkan kembali bahwa tidak ada alasan bagi kita untuk menjadi takut. Serahkanlah segala ketakutan kita kepada Tuhan, percayalah bahwa segala sesuatu sudah ditaklukkan di bawah kaki-Nya. Bagian kita adalah menghadapinya sambil terus memuliakan nama-Nya.

Tuhan Yesus memberkati!

17 Februari 2019 – Tenanglah, Jangan Takut!

| Warta Jemaat |
About The Author
-