Mat. 13: 32 Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.”

Ada dua pesan Tuhan bagi kita, yang saling berhubungan satu dengan lainnya: yang pertama tentang akan adanya gelombang besar yang akan terjadi di depan kita. Gelombang ini berasal dari air laut yang tenang, namun dapat menjadi besar ketika digoncang oleh sesuatu kekuatan. Berbicara tentang gelombang memang dapat memiliki dua pengertian, gelombang kegerakan kuasa Tuhan yang akan melanda dan melawat negeri kita melalui gereja-gereja-Nya atau gelombang seperti tsunami yang dapat menerjang segala apapun yang ada di depannya, dan tentunya berakhir pada suatu kehancuran.

Apapun jenis gelombang yang akan terjadi depan kita, Tuhan sudah memberikan suatu tuntunan untuk apa yang harus kita lakukan sejak sekarang ini. Tuhan memberikan suatu perumpamaan tentang biji sesawi, yaitu suatu biji yang sangat kecil, bahkan dikatakan sebagai biji yang paling kecil dari segala jenis benih. Namun apabila biji ditanam dan bertumbuh, ia akan menjadi sebuah pohon. Dan pohon ini bukan hanya menjadi sebuah pohon yang biasa namun menjadi pohon yang berguna. Daunnya yang rimbun dan cabang-cabangnya yang kuat membuat burung-burung datang dan bersarang pada pohon itu.

Apa yang dapat kita tangkap melalui pesan-pesan Tuhan di atas?

(1). Sesuatu yang kecil dapat menjadi kekuatan besar ketika digunakan dengan tepat.
1 Sam. 17: 43 Orang Filistin itu berkata kepada Daud: “Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?” Lalu demi para allahnya orang Filistin itu mengutuki Daud.

Bagi Goliat, sosok Daud yang berdiri di depan matanya sambil membawa sebuah tongkat di tangan, merupakan suatu pelecehan. Ia berharap orang yang akan tampil menghadapinya itu adalah sosok yang kurang lebih sama besarnya dengan dirinya. Namun ternyata yang muncul di hadapannya hanyalah seorang anak muda yang perawakannya kecil, kemerah-merahan dan elok parasnya. Namun kita semua mengetahui, bahwa akhirnya Goliatlah yang tewas di tangan Daud.

Apabila Daud muda tidak menyadari potensi yang ada di dalam dirinya dan tidak menangkap maksud dan rencana Tuhan dalam hidupnya, maka ia hanya akan menjadi seorang anak muda Yahudi biasa seperti rata-rata kebanyakan orang di Israel pada waktu itu. Namun kenyataannya tidak seperti itu, Daud dengan kekuatan Roh Allah lewat pengurapan minyak yang ia terima melalui nabi Samuel, ia bergerak menangkap rencana Tuhan dan melakukan kehendak-Nya, sehingga sosok Daud menjadi pribadi yang menggoncangkan dunia. Disukai oleh Allah dan manusia, sekaligus disegani dan ditakuti oleh para lawannya. Seorang pemimpin yang sangat berpengaruh.

Ketika Tuhan menetapkan diri kita sebagai pemimpin-pemimpin, jangan lihat sosok kita yang “kecil” dan tidak ada apa-apanya, memang manusia cenderung melihat apa yang ada di depan mata, tetapi Tuhan melihat potensi yang ada di dalam diri kita. Pilihannya, apakah kita mau menangkap rencana Allah yang besar ataukah memilih untuk menjadi orang biasa yang “kecil” seperti rata-rata kebanyakan orang.

(2). Benih yang tidak ditanam akan tetap menjadi benih.
Maz. 92: 13- 15 mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.

Kita diumpamakan seperti biji sesawi yang kecil, selama biji itu tidak ditanam di dalam tanah, maka biji itu akan tetap menjadi sebuah biji yang sangat kecil dan tidak memiliki fungsi apa-apa. Namun, ketika biji tersebut ditanam, ternyata biji tersebut memiliki kapasitas untuk menjadi besar, bukan hanya tanaman sayuran biasa, namun menjadi pohon besar dimana orang-orang dapat bernaung di bawahnya dan burung-burung dapat bersarang pada cabang-cabangnya.

Selama kita tidak memberikan diri kita untuk ditanam di bait Tuhan ataupun kita tidak membangun suatu kedalaman hubungan dengan Tuhan, maka kita hanya akan tetap menjadi seperti biji sesawi yang kecil itu. Fungsi sebuah biji sangat terbatas sekali, sedangkan kita tahu bahwa kita diciptakan Tuhan bukan untuk suatu tujuan yang kecil, melainkan untuk melaksanakan kehendak dan rencana Tuhan di bumi ini.
Ef. 2: 10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Gideon hanya akan menjadi seorang Gideon kecil yang hidup dalam kekuatiran, namun ketika ia meresponi pilihan Tuhan atas dirinya untuk memimpin suatu kegerakan besar, yaitu membela bangsanya untuk mengusir Midian yang menjajahnya selama itu, maka Gideon yang biasa-biasa saja menjadi Gideon yang “besar” di tangan Tuhan.

Seseorang akan menjadi apa di kemudian hari, tergantung dengan siapa ia membangun hubungan hari ini. Akan menjadi seperti apa kita kelak di kemudian hari, tergantung dengan siapa kita membangun hubungan sejak sekarang. Tuhan mau kita menjadi seorang yang senantiasa membangun kedalaman bersama Dia, sehingga rencana-Nya, isi hati-Nya dapat kita tangkap dan wujudkan. Demikian pula, akan menjadi seperti apa anak-anak kita kelak, semuanya tergantung di tangan siapa anak tersebut dipersiapkan. Tuhan telah menetapkan kita sebagai pahlawan-pahlawan yang mempersiapkan anak-anak kita.  Maz. 127: 4 Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.

(3). Ombak yang kecil dapat menjadi gelombang yang sangat besar.

Seperti yang telah disampaikan di awal, apapun jenis gelombang yang akan datang, baik itu gelombang yang merusakkan ataupun gelombang lawatan Tuhan, kita sudah mengantisipasinya dengan baik. Yang diperlukan adalah, apakah kita sudah menjadi “biji” yang tertanam atau bahkan sudah menjadi sebuah pohon yang kuat, berakar dan memberkati. Sehingga ketika banjir besar datang melanda, itu tidak dapat menggoncangkan pohon yang kuat berakar, sebaliknya, ketika gelombang lawatan Tuhan yang datang atas bangsa kita, maka sebagai gereja-Nya, kita kedapatan siap untuk menyambutnya dan ikut ambil bagian di dalamnya.

Mari umat Tuhan, jangan biarkan biji itu tidak tertanam, hari-hari ini Tuhan panggil kita semua untuk menjadi alat yang ada di dalam genggaman tangan Tuhan yang dahsyat, bahkan juga menjadi seperti pohon yang berakar kuat dan tidak tergoncangkan.

Tuhan Yesus memberkati!

 

12 Feb 2012 – Menjadi Besar di Tangan Tuhan (Dipilih menjadi pemimpin bag. ke-2)

| Warta Jemaat | 0 Comments
About The Author
-

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.