Ester 6:1  Pada malam itu juga raja tidak dapat tidur. Maka bertitahlah baginda membawa kitab pencatatan sejarah, lalu dibacakan di hadapan raja.

Bukanlah suatu kebiasaan bagi raja Ahasyweros untuk melakukan pengecekan buku catatan sejarah kerajaan pada malam hari, namun entah mengapa malam itu raja tidak dapat tidur, sepertinya raja gelisah dan teringat akan sesuatu hal yang belum ia lakukan namun ia tidak mengetahui hal apa tepatnya. Oleh sebab itu, raja memerintahkan beberapa pelayan istana untuk mengambilkan buku catatan sejarah kerajaan dan membacakannya bagi raja. Buku catatan sejarah kerajaan adalah buku yang mencatat segala peristiwa yang menyangkut kerajaan, yang terjadi di sepanjang pemerintahan seorang raja, entah peristiwa baik ataupun buruk. Saat buku catatan peristiwa itu dibacakan, sampailah pembacaan itu pada bagian catatan mengenai peristiwa pengkhianatan dua orang sida-sida raja yang berikhtiar untuk membunuh raja Ahasyweros, namun akhirnya rencana tersebut berhasil digagalkan berkat laporan seorang pegawai istana yang bernama Mordekhai. Lalu bertanyalah raja kepada pegawai istana, mengenai kehormatan dan kebesaran apakah yang telah dianugerahkan kerajaan kepada Mordekhai yang telah berjasa itu. Dan para pegawai raja menjawab bahwa menurut catatan sejarah tersebut, ternyata pihak kerajaan belum menganugerahkan penghargaan atau kehormatan apapun kepada Mordekhai. Setelah mengetahui hal tersebut, maka tak lama kemudian raja segera memberikan suatu penghargaan yang tinggi kepada Mordekhai.

Melalui kisah ini, Tuhan berpesan bahwa ada kalanya kita sudah lupa dengan sesuatu yang sewajarnya kita dari Tuhan, karena kita merasa sudah terlalu lama menunggu hal itu, namun Tuhan ternyata Tuhan tidak pernah lupa dengan apa yang seharusnya kita terima. Inilah saat-saat Tuhan mengingat kita bahkan Ia juga siap memberikan penghargaan itu kepada kita. Haleluya! Sungguh, Ia adalah Allah yang setia dan tidak pernah lalai, apalagi kepada orang-orang yang hidup berkenan di hadapan-Nya. Mari kita mengucap syukur untuk anugrah dan kemurahan Allah ini.

Tuhan Yesus rindu kita lebih lagi mengenal keberadaan-Nya. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang:

(1). Ia adalah Bapa yang menyambut hangat kerinduan hati anak-anak-Nya dan mengingatnya.

Ester 6:1  Pada malam itu juga raja tidak dapat tidur.

Apakah yang membuat seorang raja Ahasyweros tidak dapat tidur malam itu? Apakah ia seorang penderita insomnia? Tentu saja bukan. Pada pasal sebelumnya kita akan menemukan sebuah penggalan kisah dimana pada suatu sore Ester mengundang raja untuk hadir dalam perjamuan yang khusus ia adakan untuk raja. Entah hidangan dan minuman anggur apa yang Ester persembahkan sebagai sajian istimewa dalam perjamuan tersebut, namun yang pasti semuanya adalah kesukaan raja.

Ingatlah bahwa di pasal-pasal awal, Ester telah belajar banyak dari Hegai, si sida-sida raja, tentang segala sesuatu yang disukai raja, sehingga sejak pertama kali Ester tampil di hadapan raja, ia sudah dengan mudah menarik hati dan mendapat perkenanan raja, hingga akhirnya ia dipilih raja untuk menggantikan ratu sebelumnya, ratu Wasti. Segala sesuatu yang disajikan Ester dalam perjamuan tersebut begitu istimewa hingga membuat raja begitu terkesan sampai-sampai ia tidak dapat tidur karena mengingat perjumpaan istimewa tersebut.

Kisah di atas adalah gambaran Bapa di sorga yang terkenang akan suatu perjumpaan yang penuh kasih dari seorang pribadi yang ingin memberikan yang terbaik untuk sang Pujaan Hati. Tidak ada persembahan yang lebih istimewa yang dapat kita berikan selain sebuah kerinduan dan ketulusan yang lahir dari hati yang terdalam. Ini merupakan sebuah perjumpaan indah yang selalu dikenang dan tak terlupakan.

(2). Ia adalah Penjaga yang tidak tertidur

Maz. 121:4  Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.

Hal lain yang dapat membuat sang Raja tidak dapat tertidur adalah ketika ada seseorang yang mau mengandalkan Dia sebagai sumber pertolongan dan perlindungan. Mazmur di atas ditulis oleh Daud yang pada waktu itu sedang dikejar-kejar musuh dan difitnah, bahkan hendak dibinasakan. Dalam situasi terdesak, Daud sangat membutuhkan seseorang yang dapat menolong dan membelanya, namun ternyata ia tidak menemukannya. Daud melayangkan pandangan matanya ke segala arah bahkan ke gunung-gunung. Ia memandang kepada setiap orang yang ia pikir dapat memberi jalan keluar, namun tidak ada seorangpun yang dapat menolongnya. Hingga kemudian ia mengarahkan pandangan matanya kepada Bapa-Nya yang di sorga, sungguh, dari sanalah ia mendapatkan pertolongan yang sejati.

Ketika Sang Raja di sorga mendengar seruan minta tolong dari seseorang yang menjadikan-Nya sebagai satu-satunya sumber pertolongan, maka Rajapun “terbangun” dan segera memberikan pertolongan pada kaki yang goyah dan yang berharap kepada-Nya, bahkan Ia setia menjaganya sepanjang malam tanpa tertidur dan terlelap. Sesungguhnya, Ia adalah penjaga yang bisa diandalkan. Maz. 121:7- 8  TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.

(3). Ia adalah Juru Syafaat kita

Mat. 14:23  Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.

Setelah peristiwa mujizat lima roti dan dua ikan selesai, maka Yesus menyuruh orang banyak itu pulang lalu memerintahkan murid-murid-Nya naik perahu dan mendahului-Nya ke seberang. Malam itu Yesus memutuskan untuk menyendiri, Ia naik ke bukit untuk berdoa seorang diri sepanjang malam. Sementara Yesus berdoa, murid-murid yang sudah beberapa mil jauhnya dari pantai ternyata sedang berjuang karena angin sakal mengombang-ambingkan perahu mereka. Saat itu murid-murid begitu ketakutan karena angin sakal tersebut dapat membalikkan perahu yang ditumpangi. Namun setelah berjuang beberapa saat lamanya, angin pun mereda.

Apakah yang membuat murid-murid dapat mengatasi masa-masa sulit mereka ketika diombang-ambingkan badai? Jawabnya adalah karena ada Yesus yang bersyafaat bagi mereka semalam-malaman. Keputusan Yesus untuk naik ke bukit seorang diri bukanlah untuk beristirahat dan tidur setelah sepanjang hari mengajar orang banyak dan melakukan banyak mujizat, melainkan untuk berdoa kepada Bapa di sorga, bersyafaat memohon perlindungan bagi orang-orang, termasuk murid-murid-Nya.

Apapun yang kita hadapi hari-hari ini, termasuk perkara-perkara yang kita rasa sulit untuk diatasi, ingatlah selalu bahwa ada Yesus yang senantiasa memerhatikan, melindungi dan memberi kekuatan kepada kita. Kita tidak pernah dibiarkan seorang diri karena Bapa sorgawi selalu ada dan siap bersyafaat bagi kita. Ia adalah Penjaga yang tidak pernah tertidur dan terlelap. Biarlah persembahan doa, pujian dan ucapan syukur yang tulus senantiasa memancar keluar dari hidup kita, karena hal itulah yang dapat membuat sang Raja tidak dapat tidur dan mengingat kita.

Tuhan Yesus memberkati!

02 September 2012 – Raja Mengingat Kita

| Warta Jemaat | 0 Comments
About The Author
-

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.